> >

BPPT Bakal Luncurkan Rapid Test Kit, Deteksi Antibodi Pasca Vaksinasi

Update corona | 7 Mei 2021, 17:47 WIB
Ilustrasi Alat Rapid Test Covid -19 (Sumber: Kompas.com)

Untuk mengetahui apakah antibodi ini telah terbentuk atau belum pada tubuh, nantinya bisa diukur melalui Alkes ini.

Baca Juga: Jokowi Minta BPPT Jadi Otak Pemulihan Ekonomi Secara Extra Ordinary

Inovasi untuk mengukur kadar antibodi yang terbentuk dalam tubuh ini merupakan inovasi lanjutan BPPT, setelah sebelumnya merilis rapid test yang berfungsi sebagai alat deteksi cepat paparan virus Covid-19.

"Jadi, sebelumnya BPPT sudah meluncurkan rapid test kit untuk mendeteksi cepat paparan virus Covid-19 atau RDT antibodi RI-GHA. Kali ini kita akan meluncurkan alat untuk tes cepat guna mengetahui apakah vaksinasi yang dilakukan pada seseorang telah menghasilkan antibodi," kata Hammam.

Mantan Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam (TPSA) BPPT ini pun menekankan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus melanjutkan kegiatan inovasi yang difokuskan pada upaya penanganan Covid-19.

Tentunya yang berfokus pada kegiatan pelacakan (tracing), pengujian (testing) dan pengobatan (treatment) atau 3T.

Lebih lanjut ia menegaskan bahwa melalui test kit deteksi antibodi kuantitatif ini, dirinya berharap program vaksinasi bisa terus berlangsung lancar.

Baca Juga: Komplotan Ini Sengaja Jual Alat Rapid Test Antigen Ilegal di Semarang Karena Tergiur Untung Besar

Test kit ini juga diharapkan dapat melihat kemampuan kekebalan komunal (herd immunity) pada masyarakat sejak dini setelah pemberian vaksin.

"Kami akan segera luncurkan test kit antibodi ini, dan mendorong kesuksesan program vaksinasi. Dengan program vaksinasi yang massif dan terukur, maka diharapkan akan segera terbentuk herd immunity, dan herd imunity pun harus kita monitor dari waktu ke waktu," pungkas Hammam.

Selain inovasi baru yang akan segera diluncurkan itu, ini sederet produk riset dan inovasi BPPT meliputi kit deteksi antibodi kuantitatif, RDT antigen Covid-19, prototipe Direct Digital Radiography untuk deteksi Covid-19, Laboratorium BSL-2 stasioner, ventilator ICU, herbal imunostimulan.

Lalu, aplikasi kecerdasan artifisial untuk deteksi Covid-19, pengurutan genom virus menyeluruh, database dan aplikasi kecerdasan artifisial untuk identifikasi dan pemanfaatan mikroba Indonesia, dan database bioprospeksi tanaman untuk pengembangan obat berbasis kecerdasan artifisial.

Baca Juga: Alat Rapid Test Antigen Ilegal Beredar di Semarang, Berlangsung 5 Bulan, Pelaku Untung Rp2,8 M

Penulis : Gading Persada Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU