> >

Survei Litbang Kompas: Sebanyak 40,2 Persen Responden Anggap Penyekatan Jalur Mudik Tidak Efektif

Sosial | 6 Mei 2021, 19:34 WIB
Ilustrasi Penyekatan (Sumber: Kompas.com)

Contohnya pengawasan di malam hari yang cenderung lebih longgar dibandingkan pagi dan siang hari.

Ketika kondisi cuaca tidak baik seperti hujan pengawasan juga terhenti dan tidak dijaga dengan ketat oleh petugas. 

Kondisi seperti ini dapat menjadi celah bagi masyarakat untuk tetap mudik dan lolos dari penyekatan. 

Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Tingkat Kepuasan Publik Atas Kinerja Pemerintah Sebesar 69,1 Persen

"Itu menjadi celah kebocoran dari pemudik tahun lalu, yang bisa melewati posko-posko pemeriksanaan, karena memang tidak ada yang jaga. Nah ini mengapa dinilai (penyekatan) tidak efektif," kata Eren. 

Eren menilai perlu komitmen petugas untuk tetap konsisten menjaga titik penyekatan dan melakukan pemeriksaan agar penerapan kebijakan bisa berjalan lebih optimal. 

Perlu dilakukan upaya-upaya lebih khususnya pada jalur alternatif atau jalur tikus yang kerap digunakan masyarakat sebagai jalur mudik. 

"Kalau memang mau lakukan penyekatan, mau penindakan tegas terhadap arus lalu lintas di perbatasan antar kota, memang perlu dilakukan secara terus-menerus, dalam artian tidak boleh berikan celah kepada pelaku mudik, nah itu baru akan optimal," kata Eren.

Baca Juga: Litbang Kompas Sebut 34,3 Persen Respoden Khawatir Polisi Virtual Ancam Kebebasan Berekspresi

Penulis : Hasya Nindita Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU