5 Berita Hoaks yang Sempat Menggemparkan Indonesia
Viral | 3 Mei 2021, 16:14 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Belakangan masyarakat Indonesia dikagetkan dengan berita babi ngepet yang ternyata tipuan belaka atau hoaks. Berita hoaks tersebut, tentu bukan pertama kalinya. Diantara banyaknya hoaks yang beredar di Indonesia, berikut 5 berita yang dinilai menggemparkan.
1. Babi ngepet
Berita hoaks terbaru tahun 2021 yang terkuak belakangan ini. Berita tentang babi ngepet ini berawal dari AI yang disebut jadi salah satu tokoh masyarakat menyebarkan rumor adanya babi ngepet di Bedahan, Sawangan, Depok. Rumor dan rekayasa isu babi ngepet ini ia lakukan dengan alasan perlu mencarikan solusi bagi warga yang mengeluh kehilangan uang Rp 1 juta - Rp 2 juta.
Serangkaian rekayasa untuk mendukung cerita babi ngepet pun ia siapkan. Mulai dari babi yang dibeli seharga Rp 900.000 di toko online, kemudian rekayasa cerita menangkap babi yang harus telanjang, hingga fakta palsu bahwa ukuran babinya mengecil. Pada akhirnya, rekayasa yang ia buat terbongkar dan AI terancam kurungan 10 tahun penjara.
2. Hoaks Ratna Sarumpaet
Berawal dari informasi penganiayaan yang dilamai Ratna Sarumpaet viral di media sosial khususnya di akun Facebook Swary Utami Dewi tahun 2018 lalu. Kemudian menyebar ke twitter dan mendapat tanggapan dari tokoh politik yang membenarkan kejadian penganiayaan tersebut.
Namun, semakin heboh kasus tersebut akhirnya kepolisian yang menyelidiki dan mendapati bahwa informasi tersebut hoaks belaka. Wajah bengkak dan memar pada Ratna Sarumpaet ternyata efek dari operasi bukan karena penganiayaan.
Baca Juga: Update Kasus Hoax Babi Ngepet : 7 Orang Diperiksa, Namun Masih Sebagai Saksi
3. Pembangkit Listrik Tenaga Hampa (PLTH)
Slamet Haryanto atau dikenal dengan sebutan Mbah Embing adalah seorang tukang service dinamo yang sempat menggemparkan berkat penemuannya, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Hampa (PLTH). Saat itu, ia mengklaim dapat membangkitkan listrik tanpa menggunakan apapun alias hanya butuh kehampaan saja.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV