> >

Doni Monardo: Bersabar Untuk Tidak Mudik Satu Kunci Sukses Mengendalikan Covid-19

Update corona | 3 Mei 2021, 14:26 WIB
Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo saat konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/5/2021) (Sumber: Youtube/Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Satgas Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo menyatakan, larangan mudik yang ditetapkan pemerintah pusat merupakan kebijakan politik negara dan masyarakat diharap sabar demi kebaikan bersama. Pasalnya, dengan bersabar merupakan satu kunci untuk mengendalikan Covid-19.

"Bersabar adalah satu kunci kita untuk sukses mengendalikan Covid-19. Dengan bersabar, kita bisa menyelamatkan banyak orang baik diri kita sendiri, keluarga kita, dan juga menyelamatkan bangsa kita," terangnya saat konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/5/2021).

Baca Juga: Terindikasi Mudik Puluhan Kendaraan Diputar Balik Polisi

Doni mengingatkan bahwa pemerintah sudah berulang kali menegaskan tentang ketentuan mudik, yakni dilarang mudik.

Sebagaimana tertulis dalam Adendum Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021, Doni juga menyampaikan bahwa kebijakan tersebut merupakan putusan final yang ditentukan pemerintah dengan mengambil pertimbangan berdasar data yang dimiliki selama satu tahun terakhir.

Mencegah perbedaan putusan terkait mudik, Doni menyatakan seluruh pejabat dari pusat hingga daerah harus beracuan pada narasi tunggal, yakni yang sudah beredar dan ditetapkan Satgas Covid-19 di pusat.

"Sehingga keputusan dilarang mudik ini mohon kiranya, narasinya adalah narasi tunggal. Tidak boleh ada pejabat manapun yang berbeda narasinya dari narasi pusat," terangnya.

Baca Juga: Mudik Dilarang, Kereta Api Penumpang Jarak Jauh Menengah Tidak Beroperasi pada 6 - 17 Mei

Menurutnya, kalau dibiarkan tanpa kebijakan atau pengumuman apapun di masa menuju Hari Raya Keagamaan yang terjadi akan seperti tahun lalu, yaitu peningkatan kasus mencapai 93 persen dengan diikuti dengan kematian yang relatif cukup tinggi. 

"Ini (Larangan mudik) adalah keputusan politik negara," tambahnya.

Doni menyadari, meski larangan mudik sudah diumumkan jauh hari. Pihaknya mencatat ada 7 persen masyarakat yang sudah melakukan mudik atau kembali ke kampung halaman untuk beraktivitas. Bahkan, hal tersebut terjadi sejak sebelum Ramadan.

Baca Juga: Motif Pelaku Kirim Sate Beracun, Sakit Hati karena Target Menikah dengan Orang Lain

Menanggapi masyarakat yang sudah curi start untuk mudik, Doni mengimbau pemerintah daerah di seluruh Indonesia agar bisa menyiapkan tempat-tempat karantina bagi masyarakat yang baru datang dari satu wilayah.

 

Baca Juga: Komnas KIPI Belum Bisa Pastikan Guillain-Barre-Syndrome Dampak Dari Vaksinasi Covid-19

Selain itu, Doni meminta sosialisasi kebijakan terkait larangan mudik tidak hanya berhenti di tataran pemerintah, melainkan bisa juga disampaikan oleh orangtua kepada anggota keluarganya yang tinggal di daerah berbeda.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU