Gandeng SKK Migas, TNI AL Berupaya Angkat Badan KRI Nanggala-402
Peristiwa | 29 April 2021, 08:57 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Upaya evakuasi untuk mengangkat bada Kapal Republik Indonesia (KRI) Nanggala-402 yang tenggelam di utara perairan Bali terus dilakukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL).
Salah satunya dengan menggandeng Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan pelibatan SKK Migas dikarenakan mereka memiliki kemampuan untuk mengangkat kapal buatan Jerman tersebut.
Baca Juga: Ketika Media Asing Ikut Beritakan Video Nyanyian “Sampai Jumpa” dari Awak KRI Nanggala-402
"Ke depan kami ajukan untuk dilakukan pengangkatan, dan kami sudah koordinasi dengan SKK Migas karena mereka yang memiliki kemampuan untuk mengangkat kapal tersebut," ujar Yudo, usai mengunjungi rumah duka Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Kolonel (P) Harry Setiawan, di Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (27/4/2021).
Yudo menambahkan, sampai saat ini posisi KRI Nanggala-402 masih belum bergeser. Diketahui badan kapal selam KRI Nanggala-402 terpecah menjadi tiga bagian di kedalaman 800 meter di bawah permukaan laut.
Dia menambahkan, TNI juga melakukan pengamanan di lokasi tenggelamnya kapal selam tersebut dengan menyiagakan petugas di lokasi.
Baca Juga: Komandan Nanggala-402 Unggah Video Evakuasi Kapal Selam Tenggelam: Doakan Kami Jika Muncul di Berita
"Minta doanya saja supaya kapalnya bisa segera diangkat. Saat ini masih rapat dan dihitung berapa beratnya dari gambar-gambar tersebut," ujar Yudo seperti dikutip dari Kompas.com.
Sebagaimana diberitakan KOMPAS TV sebelumnya, KRI Nanggala-402 yang hilang kontak saat latihan, Rabu (21/4/2021), dinyatakan tenggelam.
Sebanyak 53 awak kapal selam jenis Cakra itu dinyatakan gugur. KSAL Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, KRI Nanggala-402 tenggelam bukan karena "human error" (kesalahan manusia).
"Saya berkeyakinan ini bukan karena 'human error', tapi lebih pada faktor alam," kata Yudo saat konferensi pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu (25/4/2021).
Untuk proses investigasi akan dilakukan setelah proses pengangkatan KRI Nanggala-402 selesai dilakukan.
Baca Juga: Masyarakat Bali Lakukan Mulang Pakelem: Kami Mohon Penguasa Laut Berkenan Lepaskan KRI Nanggala-402
Penulis : Gading Persada Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV