Yorrys Raweyai Sebut Niat Pemerintah Selesaikan Papua hanya Retorika
Berita utama | 27 April 2021, 14:59 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Ketua Komite II DPD RI Yorrys Raweyai menilai pemerintahan Presiden Joko Widodo telah menampakkan niat baik untuk menyelesaikan persoalan Papua secara komprehensif dan bermartabat. Namun niat itu tidak disertai dengan kinerja konkret yang melibat semua pihak.
“Bahkan lebih merupakan retorika, citra, dan pemanis bibir belaka. Sementara itu, pemaknaan tentang Papua dan segala dinamikanya saat ini lebih didefinisikan oleh kekuasaan ketimbang orang Papua itu sendiri,” kata Yorrys melalui keterangan tertulis, Selasa (27/4/2021).
“Jangankan untuk sekedar mendengar, pemerintah bahkan menutup telinga untuk suara-suara kritis-konstruktif dari berbagai elemen masyarakat, baik formal-konstitusional maupun non-formal,” tambahnya.
Baca Juga: Pemakaman Kabinda Papua akan Digelar Tertutup di TMP Kalibata Hari Ini
Yorrys mengatakan, pendekatan keamanan (security approach) tidak akan pernah menyelesaikan persoalan. Menurutnya, menenangkan suasana dan hati rakyat dengan menempatkan puluhan ribu aparat, hanya akan menambah persoalan baru.
“Sebab Papua bukanlah wilayah “darurat semi militer”, apalagi “darurat militer”. Masyarakat Papua membutuhkan ketenangan yang dihadirkan oleh kekuasaan yang berpihak pada mereka,” kata Yorrys.
“Bukan kekuasaan yang menjadikan mereka objek persoalan yang hendak dibasmi dan ditumpas,” tambahnya.
Lebih dari itu, Yorrys menegaskan kekerasan di Papua tidak akan selesai dengan imbauan dan kutukan. Sebab bagi mereka, kekerasan adalah bagian dari penyelesaian masalah, ataupun ekspresi reaktif atas suara, aspirasi, dan tuntutan yang tidak terakomodasi.
Baca Juga: Moeldoko: Operasi di Papua Perlu Dievaluasi
“Baik pihak aparat, masyarakat, atau pun KKB, semuanya memiliki persepsi yang berbeda tentang apa yang harus dilakukan dalam merespons persoalan Papua,” katanya.
“Karena itu kesamaan visi dan misi, serta konsep yang jelas dan dirumuskan secara bersama-sama tidak lagi bisa ditunda-tunda,” tambah Yorrys.
Baca Juga: Kabinda Papua Tewas Ditembak, Wakil Ketua MPR: KKB Ancaman Serius NKRI
Yorrys menuturkan untuk mengatasi kekerasan di Papua diperlukan mediator yang mampu berdiri dan menengahi situasi yang kompleks saat ini.
Dengan dilandasi konsep yang jelas dan tegas, kedua belah pihak mempercayakan penyelesaian persoalan Papua dalam kerangka mediasi.
“Setelah itu, kita bisa melakukan langkah-langkah konkret masa depan, untuk menghentikan kekerasan dan membangun Papua,” ujarnya.
“Jika tidak, maka kita akan terus menuai badai dari sebab-sebab yang terakumulasi dan mengkristal, hingga kita pun tidak tahu berapa banyak lagi korban yang akan berjatuhan atas nama Papua itu sendiri,” lanjut Yorrys.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV