Politikus PDIP Sebut Ada Kekeliruan Memahami Vaksinasi yang Berbahaya
Peristiwa | 27 April 2021, 05:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Penambahan kasus baru Covid-19 di sejumlah daerah terus terjadi. Berdasarkan data satgas Covid-19 Indonesia, terhitung hingga Minggu (25/4/2021) lalu terdapat 4.402 kasus baru yang terinfeksi Covid-19.
Sehingga, total kasus orang Indonesia terjangkit virus Corona menjadi 1.641.194 kasus.
Bahkan, masyarakat yang sudah vaksinasi juga turut terinfeksi. Menurut politikus PDIP Rahmad Handoyo, ada kekeliruan di tengah masyarakat dalam memahami vaksin yang cukup berbahaya. Yaitu bila sudah vaksinasi maka akan mendapatkan kekebalan dan cenderung abai terhadap protokol kesehatan.
“Kekeliruan memahami vaksin ini sungguh berbahaya, karena ujung-ujungnya orang yang merasa dirinya kebal terhadap virus, cenderung abai dan kurang mematuhi protokol kesehatan. Kalau sikap teledor ini dibiarkan, kasus Covid-19 di Indonesia bisa meledak seperti yang terjadi saat ini di India,” kata anggota Komisi IX ini, Senin (26/4/2021).
Baca Juga: 58 Ribu Warga Kota Bengkulu Sudah Divaksinasi
Pemahaman bahwa vaksinasi akan membuat kebal dari Covid-19, ternyata membuat Tragedi 'Tsunami' Covid-19 seperti di India.
Karena itu, Rahmad menyarankan sejumlah langkah yang perlu diambil untuk meminimalkan dampak Covid-19 pascavaksinasi.
Di antaranya, kekeliruan memahami vaksinasi harus diluruskan lewat sosialisasi. Perlu diketahui, vaksinasi tidak membuat seseorang kebal dari virus SARS-CoV-2.
Namun, vaksinasi berguna meningkatkan daya tahan dan imunitas tubuh.
Karena itu, seseorang yang telah divaksin masih memiliki kemungkinan terpapar Covid. Pemahaman ini harus digaungkan.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV