KRI Nanggala 402 Alami Keretakan, KSAL Sebut Ada Kemungkinan Bagian Kapal yang Tidak Kemasukan Air
Peristiwa | 25 April 2021, 15:29 WIBBALI, KOMPAS.TV - KRI Nanggala-402 setelah dinyatakan hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) kini dinyatakan memasuki fase subsunk atau tenggelam. Diduga, kapal selam yang membawa 53 awak ini mengalami keretakan.
Hal tersebut diungkapkan usai tim pencarian menemukan sejumlah benda otentik di perairan utara Bali yang menjadi lokasi pencarian KRI Nanggala-402.
"Dengan ditemukannya peralatan yang sudah keluar ini. Memang terjadi tekanan kedalaman yang dalamnya sampai 700-800 meter, ini tentunya terjadi keretakan terhadap kapal selam tersebut," ujar Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono dalam konferensi pers, Sabtu (24/4/2021).
Keretakan yang terjadi kemungkinan mengakibatkan air masuk ke badan kapal. Namun, menurut Yudo ada kemungkinan bagian-bagian kapal yang tidak kemasukan air.
Yudo menjelaskan, hal tersebut karena badan kapal Nanggala-402 terbagi atas ruangan-ruangan yang dibagi seperti kompartemen.
Baca Juga: 5 Fakta Terungkap Atas Tenggelamnya KRI Nanggala 402
Bila ada keretakan, awak kapal akan sigap untuk menutup pintu kedap air itu. Sehingga, air tidak akan masuk pada bagian lain.
"Apabila, keretakannya di depan dan anggota sempat menutup ada kemungkinan tidak kemasukan air di situ. Ada kompartemen-kompartemen yang bisa ditutup dengan yang pintu kedap dan diputar itu," terangnya di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Dugaan terjadinya keretakan yang dialami KRI Nanggala-402 diperkuat dengan penemuan sejumlah benda, yaitu alat shalat, busa penahan panas, komponen pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, oli untuk melumasi periskop, dan solar.
"Barang-barang ini tidak dimiliki oleh umum dan di sekitar radius 10 mile tidak ada kapal lain yang melintas."
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV