Kendaaraan Listrik Dinilai Lebih Hemat Hingga Empat Kali Dibandingkan Kendaraan Konvensional
Gaya hidup | 23 April 2021, 14:17 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Partisipasi perusahaan swasta diharapkan membantu pemerintah dalam program dua juta kendaraan bermotor listrik berbasis baterai pada 2025. Kendaraan tersebut dinilai lebih hemat dibandingkan dengan kendaraan konvensional
Terkait hal tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengapresiasi dukungan instansi-instansi yang berkomitmen mempercepat program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Ia berharap ekosistem kendaraan bermotor listrik bisa diperluas ke seluruh provinsi, dilansir dari Kompas.id Kamis (22/4/2021).
Ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.
Pemerintah menargetkan dua juta KBLBB hingga 2025. Perusahaan penyedia layanan transportasi diharapkan ikut ambil bagian dalam pemenuhan target itu.
Selain kendaraan bermotor listrik, infrastruktur pengisi daya kendaraan pun turut dibangun. Arifin mengatakan, hingga April 2021, ada 122 stasiun pengisi daya di 83 lokasi, seperti perkantoran, perhotelan, area peristirahatan tol, dan stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU).
Baca Juga: Terkait Kendaraan Listrik, Sri Mulyani Ajak Pemerintah Jepang Berpartisipasi
Pemerintah berencana membuat 17.000 unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) hingga 2025.
Regulasi pengadaan SPKLU pun telah tersedia melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2020. Peraturan itu mengatur, antara lain, standar dan keselamatan SPKLU, serta tarif.
”Energi kendaraan bermotor listrik di Indonesia lebih murah dibandingkan dengan negara-negara lain. Tarif pengisian daya kendaraan listrik di SPKLU mengacu ke kategori layanan khusus, yakni Rp 1.644,5 hingga Rp 2.466,7 per kWh (kilowatt jam). Dengan tarif itu, KBLBB lebih hemat hingga lebih dari empat kali dibandingkan dengan kendaraan konvensional,” ujar Arifin.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV