> >

Istana: Reshuffle Sasar Kementerian Investasi dan Penggabungan Kemendikbud dan Kemenristek

Berita utama | 22 April 2021, 14:25 WIB
Presiden Joko Widodo (berdiri) didampingi Wapres Maruf Amin (keempat kanan) mengumumkan enam orang calon menteri baru di Kabinet Indonesia Maju Jilid 2 di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/12/2020). (Sumber: ANTARA FOTO/LAILY RACHEV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman mengatakan, reshuffle atau perombakan kabinet jilid kedua kabinet Jokowi-Ma'ruf menyasar Kementerian Investasi sebagai instansi baru dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang akan digabung dengan Kementerian Riset dan Teknologi. 

"Yang kita tahu sampai hari ini itu yang pasti. Sebab sudah disetujui oleh DPR dan DPR sudah menerima alasan yang sesuai dengan alasan yang tercantum di UU Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara," ujar Fadjroel kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (22/4/2021). 

Dalam UU tersebut diungkapkan jika syarat pembentukan atau penggabungan kementerian harus memenuhi unsur efektivitas dan efisiensi. Selain itu juga harus mengandung tujuan adaptasi atas perubahan yang bersifat global. 

"Jadi harus memenuhi unsur efisiensi dan efektivitas," tegas Fadjroel. 

Baca Juga: Reshuffle Kabinet Jokowi Tunggu Perpres Kementerian Baru

Pembentukan Kementerian Investasi disebut sebagai wujud keseriusan pemerintah untuk mendorong dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada 2021. 

Target pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai yakni sebesar 5-7 persen dan dinilai memerlukan banyak investasi untuk mencapai target tersebut. 

"Dan itu tentu memerlukan banyak investasi masuk ke Indonesia," tambah Fadjroel. 

Sebelumnya, ramai tedengar isu reshuffle kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam beberapa pekan ke depan. 

Kabar itu diucapkan oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. 

Penulis : Hasya Nindita Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU