Menkes Budi Gunadi Sadikin Pastikan Stok Vaksin di Indonesia Aman
Peristiwa | 21 April 2021, 15:14 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Meskipun mengakui jadwal program vaksinasi sempat terkendala gangguan suplai vaksin, namun Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan stok vaksin untuk saat ini masih aman.
Hal itu dikatakan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Sentra Vaksinasi Rumah Sakit Husada Jakarta, Rabu (21/4/2021).
Dia menjelaskan, pasokan vaksin memang sempat terganggu akibat embargo yang dilakukan India.
Namun dalam perkembangan terbaru, Indonesia kembali bisa mendatangkan enam juta bulk vaksin yang dikeluarkan Sinovac Tiongkok.
Baca Juga: Wirjawan, Kakek 104 Tahun, Peserta Vaksin Tertua di Indonesia Ajak Lansia Tidak Takut Divaksin
Karena itu, Budi meminta masyarakat tidak perlu khawatir soal stok vaksin dan tetap mengupayakan diri untuk menerima vaksin.
Indonesia, kata Budi, saat ini memiliki sumber vaksin dari empat negara.
“Memang kemarin ada hambatan sedikit, karena india mengalokasikan semua vaksin negara itu ke india. Tapi kita sudah lakukan lobby yang pertama berhasil dari China kemarin kan datang 6 juta,” tuturnya.
Dia mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga terus gencar melakukan lobi agar datang lebih banyak lagi vaksin Sinovac dari Tiongkok.
Baca Juga: Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Sebelum dan Sesudah Vaksin?
Bukan hanya Sinovac, Budi menyebut Presiden Jokowi dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga berhasil melobi sehingga vaksin produksi Astra Zeneca juga segera didatangkan ke Indonesia.
Rencananya akhir bulan April bakal datang lagi 3,8 juta dosis vaksin AstraZeneca.
“Yang ditunda kemarin 10 juta dosis, rencananya akhir bulan ini akan datang 3,8 juta dosis. Jadi mudah-mudahan bisa tambah supply di April,” ujarnya.
Baca Juga: KILLCOVID19 Luncurkan Program Home Care dan Home Delivery Untuk Vaksinasi Covid-19 Pada Lansia
Dengan demikian Budi memperkirakan pada Mei 2021, ketersediaan vaksin di Indonesia mencapai 15 sampai 20 juta, baik dari AstraZeneca maupun Sinovac.
“Jadi saya sarankan lakukan saja vaksinasi secepat-cepatnyanya. Mencegah lebih baik adanya mutasi-mutasi virus baru,” tutur Budi, menegaskan.
Penulis : Vidi Batlolone Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV