PKS : Poros Koalisi Partai Islam Menjanjikan
Politik | 16 April 2021, 13:17 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Peluang partai-partai politik berbasis massa umat Islam untuk berkoalisi di pemilu presiden 2024, cukup menjanjikan. Soal siapa calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung memang belum ditentukan, namun wajar jika skenario politik jelang 2024 sudah mulai dibahas.
Hal itu disampaikan Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera kepada KOMPAS TV, Jumat (16/4/2021) terkait pertemuan PKS dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), di kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu (14/4) lalu.
Pertemuan yang bertajuk "Silaturahmi Ramadan" tersebut dihadiri kedua pimpinan partai yaitu Presiden PKS Achmad Syaiku dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.
Menurut Mardani Ali Sera, PKS dan PPP memiliki sejumlah kesamaan antara lain sama-sama berbasis Islam dan sama-sama berkepntingan memajukan NKRI.
Baca Juga: Pimpinan PKS dan PPP Bertemu Bahas Isu Reshuffle Kabinet, Apa Saja Isi Pertemuannya?
Pertemuan tersebut memang membahas sejumlah hal megenai kondisi bangsa. Dalam kaitan itu persiapan menuju pemilu 2024 pun turut menjadi topik pembahasan.
“Karna itu wajar jika dalam pembicaraan kita bahas skenario 2024,” katanya.
Mengenai pembentukan poros Partai Islam, Mardani menyatakan PKS terbuka berkomunikasi dengan semua pihak. Nantinya PKS pun bakal membuka komunikasi dengan partai-partai ber-aras nasionalis.
Namun menurut Mardani sebelum berkomunikasi dengan partai-partai politik nasionalis, PKS ingin lebih dulu berkomunikasi dengan partai-partai Islam.
Menurutnya pertemuan dengan PKS dan PPP merupakan awal yang baik. “Hasilnya sangat lapang dan sangat menjanjikan,” paparnya.
Mengenai siapa calon yang bakal diusung, disebutkan Mardani, pembahasan soal itu masih terlalu dini. Yang jelas, baik PKS dan PPP sama-sama menyepakati untuk mempertimbangkan lebih dalam, karena bagaimanapun koalisi bertujuan untuk menang.
Baca Juga: Ketum PPP Temui Presiden PKS, Awal Penjajakan Buat Koalisi di Pemilu Serentak 2024
Hal-hal yang bakal dipertimbangkan nanti ialah menyangkut popularitas dan elektabilitas calon. Kemudian juga kekuatan masing-masing partai politik di wilayah.
“Dengan musyawarah yang baik, dengan dialog yang baik dengan data akurat pada waktunya akan diumumkan termasuk komposisi partai mana yang akan dukung, masih terlalu awal,” tuturnya.
Mardani juga mengungkapkan PKS, sesuai dengan hasil muyawarah nasional (Munas) 2020, bakal tetap berupaya mendorong salahsatu kadernya untuk menjadi calon presiden.
Penulis : Vidi Batlolone Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV