“Oleh sebab itu daerah sama, baik provinsi, kabupaten, maupun kota jangan memperlambat yang namanya izin investasi, karena investasi itu menciptakan lapangan pekerjaan," tuturnya.
Baca Juga: Minta Kepala Daerah Jangan Puas Hanya Baca Laporan, Presiden Jokowi: Lihat di Lapangan
“Artinya kalau memperlambat izin, juga memperlambat penciptaan lapangan kerja yang ada di provinsi, kabupaten, maupun kota yang dipimpin saudara-saudara sekalian,” lanjutnya.
Tak hanya itu, sambung Presiden Jokowi, memperlambat izin investasi sama juga dengan memperlambat pertumbuhan ekonomi daerah dan ekonomi nasional.
“Kunci pertumbuhan ekonomi nasional ini kan dari agregat pertumbuhan ekonomi daerah, kalau pertumbuhan ekonomi daerah tidak naik, tidak meningkat artinya kan ekonomi nasional tidak akan meningkat, hati-hati mengenai ini,” tegas Presiden Jokowi.
Baca Juga: PKB Dapat Bocoran, Ada 3 Menteri yang akan Diganti Presiden Jokowi
“Karena yang namanya APBD ini nggak mungkin naik secara signifikan, oleh sebab itu yang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi investasi dan ekspor, sebab itu saya ingin menekankan mengenai investasi ini,” tambah Jokowi.
Selain itu, Presiden Jokowi juga mengutarakan keuntungan lain dari investasi, yakni memberikan income kepada negara dan daerah. Karena dari investasi yang ada, negara atau daerah bisa menarik pajak.
“Hati-hati, sebanyak 76 persen pendapatan negara itu diperoleh dari pajak. Gede sekali. Kalau ada investasi baru mendirikan perusahaan, pabrik, atau industri artinya ada yang kita pungut pajaknya. Ada tambahan lagi,” kata Presiden.
Baca Juga: Isu Reshuffle Kabinet Menguat, Hidayat Nur Wahid Ingatkan Jokowi: Harus Cermat Pilih Menteri Baru
Presiden Jokowi menuturkan penegasannya terkait investasi juga didasari kehati-hatian dalam menghadapi kuartal kedua di bulan April, Mei, dan Juni.
Pasalnya, kuartal ini sangat menentukan sekali pertumbuhan ekonomi bisa naik atau tidak.
“Kalau tidak, kwartal berikutnya kita betul-betul akan sangat berat. Kita harus bisa meningkatkan, menaikkan paling tidak di atas 7 persen di kuartal kedua, bukan barang yang mudah,” tuturnya.
Meski tidak mudah, kata Presiden, bisa dijalankan.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV