> >

Saran Satgas untuk Vaksinasi Covid-19 di Bulan Puasa: Lakukan Pagi Hari dan Berdoa Khusyuk

Update corona | 13 April 2021, 13:04 WIB
Tim komunikasi publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dokter Reisa Broto Asmoro saat konferensi pers terkait Covid-19. (Sumber: Dokumentasi BNPB)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Reisa Brotoasmoro menyarankan vaksinasi selama Bulan Ramadan dilakukan pada pagi hari.

Menurut Reisa, waktu terbaik menerima vaksin adalah saat kondisi badan kita masih segar.

"Maka vaksinasi di pagi hari sangat disarankan," kata Reisa dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (12/4/2021).

Agar mendapat jadwal vaksinasi di pagi hari, Reisa mengingatkan masyarakat untuk mendaftar secara daring di sentra vaksinasi dan fasilitas kesehatan.

Baca Juga: Kemenkes Ajak Masyarakat Bantu Percepat Vaksinasi bagi Lansia sebagai Bakti ke Orang Tua

Untuk kesiapan diri dalam melakukan vaksinasi, Reisa menyarankan masyarakat yang hendak divaksin di bulan Ramadan untuk berdoa secara khusyuk.

Sebab dengan doa, kata Reisa, masyarakat tetap tenang dan percaya diri saat divaksinasi, dan terhindar dari immunization stress related response (ISRR).

"Meminta keyakinan lebih dari Allah SWT agar langkah kita ikut vaksinasi diberikan berkah dan kaidah bagi sesama umat manusia di seluruh dunia," katanya.

Kedua, ia menjelaskan bahwa  masyarakat harus memperhatikan kondisi tubuh saat hendak divaksin.

Reisa menganjurkan masyarakat agar berolahraga ringan atau tadarus setelah sahur dan shalat subuh.

Sebab, kata Reisa, syarat vaksinasi adalah yang memiliki tekanan darah dan suhu tubuh dalam kondisi yang baik.

Baca Juga: Komunitas Tionghoa Turut Serta dalam Mempercepat Vaksinasi Lansia dan Guru di Bandung

"Saat ini yang diperbolehkan untuk mengikuti Vaksinasi adalah orang dengan tekanan darah di bawah 180/110 dan suhu tubuhnya di bawah 37,3 derajat celcius," ujarnya.  

Terakhir, bagi kalangan lansia yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mendaftar ke sentra vaksinasi.

Dengan begitu, dokter akan memberikan tips khusus agar lansia tetap dapat mengendalikan penyakit penyertanya sehingga bisa lolos screening pemeriksaan kesehatan sebelum divaksinasi.

Baca Juga: Kemenkes Ajak Masyarakat Bantu Percepat Vaksinasi bagi Lansia sebagai Bakti ke Orang Tua

"Calon penerima vaksin disarankan tetap mengkonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter tersebut sehingga orang dengan komorbid pun tetap dapat divaksinasi apabila telah mendapatkan rekomendasi dari dokter yang memeriksa," kata Reisa.

Penulis : Hedi Basri Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU