> >

Ada 9 Juta Tenaga Konstruksi Indonesia yang Belum Tersertifikasi

Sosial | 12 April 2021, 23:52 WIB
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar pelatihan dan uji sertifikasi peningkatan kapasitas bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Bidang Jasa konstruksi (Sumber: HUMAS KEMENKUMHAM SULSEL)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Rendahnya jumlah tenaga konstruksi tersertifikasi di Indonesia menjadi perhatian Plt Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Trisasongko Widianto.

Saat ini hanya ada 628.000 tenaga konstruksi yang telah memiliki sertifikat, sedangkan yang belum tersertifikasi sebanyak 9 juta.

Kementerian PUPR pun mencanangkan target sertifikasi tenaga konstruksi di Indonesia sebesar 625.000 selama lima tahun, dengan rincian 125.000 tenaga konstruksi akan disertifikasi setiap tahunnya.

Baca Juga: Terlibat Sengketa Pajak, Nilai Aset dan Utang Meningkat, Pendapatan PGN Turun Rp3,8 T di 2020

"Hal ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)," ujar Trisasongko dalam pencanagan proyek sarana dan prasarana pelatihan kontruksi layang di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Senin (12/4/2021).

Rendahnya jumlah tenaga konstruksi bersertifikat, disebabkan masalah pendanaan yang merupakan kendala terbesar. Tahun 2021 saja, target sertifikasi tenaga konstruksi hanya sebanyak 60.000 orang.

Sebelumnya, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi dikabarkan tengah mencanangkan proyek pembangunan sarana dan pra-sarana pelatihan konstruksi layang di Citeureup, Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga: Erick Thohir Resmikan Pertashop di Pondok Pesantren Nurul Quran Karangpetir

Proyek yang ditargetkan rampung konstruksinya pada kuartal I-2022, akan dimanfaatkan sebagai lokasi pelatihan tenaga konstruksi sekaligus sertifikasi pembangunan layang di Indonesia.

Dari pelatihan ini, harapan Trisasongko, dapat memenuhi kebutuhan tenaga konstruksi baik ahli dan terampil di lapangan.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU