> >

Sidang Isbat Digelar Senin 12 April 2021 Pukul 16.45 WIB, Ini Tahapan Penentuan 1 Ramadhan 1442 H

Berita utama | 12 April 2021, 07:15 WIB
Ilustrasi sidang isbat penetapan awal Ramadhan dilakukan sesaat setelah pemantauan hilal atau rukyatul hilal di berbagai titik pantau di seluruh Indonesia (Sumber: Kompas.com)

Metode penentuan awal Ramadhan

Ada dua metode untuk menentukan awal Ramadhan. Dua metode itu adalah hisab dan rukyat.

1. Rukyat

Rukyatul hilal merupakan aktivitas pengamatan visibilitas hilal (bulan sabit) saat Matahari terbenam menjelang awal bulan pada Kalender Hijriah.

Bersama ormas dan para pakar, Kemenag terlebih dulu melakukan perhitungan-perhitungan soal ketinggian hilal. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya 'salah lihat'. 

Jika tinggi hilal berada di bawah 2 atau 4 derajat, maka kemungkinan objek yang dilihat bukan hilal, melainkan bintang, lampu kapal, atau objek lainnya.

Perlu diketahui, hilal bisa dilihat dengan ketinggian minimal 2 derajat, elongasi (jarak sudut matahari-bulan) 3 derajat, dan umur minimal 8 jam saat ijtimak. Jika ketinggiannya di bawah itu, artinya belum rukyat.

Baca Juga: Muhammadiyah Keluarkan Jadwal Puasa Ramadhan 1442 H Seluruh Provinsi di Indonesia, Ini Daftarnya

2. Hisab

Metode Hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriah.

Ada beberapa rujukan atau kitab yang digunakan di Indonesia dan sudah menggunakan metode kontemporer.

Sementara, Kemenag menggunakan data ephemeris hisab rukyat. Meski ada beberapa metode hisab rukyat, biasanya hasilnya sama.

Kedua metode ini merupakan sebuah cara untuk menentukan awal bulan, tidak bisa dinafikkan satu sama lain karena semuanya saling mendukung.

Penulis : Gading Persada Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU