Pembangunan Jalur Pesepeda Jakarta Molor, Pemprov Malah Bangun Tugu Sepeda Senilai Rp800 Juta
Berita utama | 9 April 2021, 21:08 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menganggarkan pembangunan tugu sepeda sebanyak Rp800 juta. Namun, pembangunan ini berjalan di tengah molornya pembuatan jalur pesepeda permanen.
Tugu sepeda ini nantinya sedang dibangun di Jalan Jenderal Sudirman. Pembangunannya bersamaan dengan proyek jalur sepeda permanen Sudirman-Thamrin. Nilai total proyek itu sebesar Rp28 miliar.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria menyebut, anggaran pembangunan tugu sepeda berasal dari pihak ketiga.
Baca Juga: Jakarta Bangun Tugu Sepeda, Anggarannya Rp 800 Juta
"Tugu sepeda ini dapat anggaran dari pihak swasta, pihak ketiga. Kemudian kedua, nilainya kurang lebih Rp 28 miliar termasuk tugunya yang Rp 800 juta. Termasuk pembangunan 11 koridor sepeda yang dibangun secara permanen di Sudirman," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (8/4/2021), dikutip dari Kompas.com.
Adapun tujuan keberadaan tugu tersebut, diterangkan Riza, adalah untuk memperindah Kota Jakarta. Selain itu, Riza ingin memotivasi pesepeda dan memberikan kesempatan para pelaku seni rupa berkreasi.
"Bagian dari memperindah Kota Jakarta. Tidak hanya memberikan dukungan pada pengguna sepeda tapi juga memberi kesempatan para seni rupa untuk meningkatkan kreativitasnya serta inovasinya," tambahnya.
Seorang warga Jakarta bernama Eki (29) mengkritik rencana ini. Ia kerap bersepeda saat berangkat ke kantornya di kawasan Sudirman.
"Buat apa tugu sepeda begitu, lebih baik fokus saja memperbaiki fasilitas untuk pesepeda," kata Eki pada Jumat (9/4/2021), dilansir dari Kompas.com.
Eki mengakui, jalur untuk pesepeda di jalan protokol seperti Sudirman-Thamrin memang sudah baik. Namun, ia mengatakan masih banyak fasilitas pesepeda yang perlu perbaikan.
"Di jalan-jalan lain, yang bukan jalur protokol, masih banyak yang tidak ada jalur sepedanya," ujarnya.
Ia pun mengaku masih kerap cemas saat melewati jalan yang bercampur dengan kendaraan bermotor.
Baca Juga: 12 Tersangka Teroris Ditangkap di Jakarta, 4 Orang Lainnya Masuk DPO
"Apalagi kalau lagi jam padat, masih khawatir kalau jalannya campur dengan mobil dan motor," ucapnya.
Sementara, Anggota DPRD DKI dari Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak berpendapat, Pemprov DKI Jakarta mestinya mengembalikan anggaran pembangunan Tugu Sepeda kepada rakyat.
Gilbert juga menilai, Pemprov DKI Jakarta tetap tak bisa seenakanya menggunakan anggaran dari pihak ketiga.
"Kalaupun itu dana CSR, tapi itu milik DKI, bukan milik pribadi gubernur yang penggunaannya seenaknya. Seharusnya CSR itu dikembalikan kepada rakyat. Itu fungsi CSR, bukan untuk sesuatu yg terkesan kesenangan pribadi," tegas Gilbert, Jumat (9/4/2021).
Saat ini Pemprov DKI Jakarta memang sedang membangun jalur sepeda permanen. Namun, pembangunan ini molor dari target Gubernur Jakarta Anies Baswedan. Mestinya, jalur permanen itu selesai pada akhir Maret 2021.
Sampai Kamis lalu, jalur sepeda yang sudah dipasang pembatas planter box baru 11,3 persen saja. Dari 4.454 planter box yang ditargetkan dipasang, baru direalisasikan sebesar 505 planter box saja.
Pejabat Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta pun mengakui hal ini.
Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo beralasan, ada beberapa kendala teknis dalam pembangunan. Kendala teknis ini berupa pemindahan lajur Transjakarta. Hal ini ikut mengubah rencana jalur pesepeda.
"Itu lajur (Transjakarta) akan digeser lebih ke timur, sehingga satu lajur yang ada di sisi timur akan masuk ke lajur sisi barat, sehingga akan ada konsistensi lajur," ucap Syafrin, Kamis (8/4/2021).
Baca Juga: Begini Cara Mendapatkan SIKM Jakarta di Masa Larangan Mudik Lebaran 2021
"Kemudian (hambatan) termasuk di dalamnya pembangunan di Taman Semanggi. Ini juga perlu masukan secara komperhensif dari seluruh elemen," tambahnya.
Sementara, Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub DKI Rudi Saptari berdalih pihaknya sedang mengkaji arus lalu lintas yang terdampak jalur permanen.
Ia berjanji, bila sudah resmi, jalur sepeda permanen ini akan aman bagi para pesepeda.
"Pada pelaksanaannya nanti bisa lebih efektif," kata Rudi, Selasa (30/3/2021).
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV