TMII Dapat Dikunjungi Selama Pandemi dan Kini Dikelola oleh Pemerintah
Sosial | 8 April 2021, 18:08 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah pusat melalui Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) secara resmi mengambil alih pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Objek wisata yang bertemakan kebudayaan tersebut, sebelumnya dikelola oleh Yayasan Harapan Kita milik keluarga Presiden kedua Soeharto.
"Pengelolaannya saja yang bergeser. Kalau dulu pengelolaannya oleh Yayasan Harapan Kita selama hampir 44 tahun, sementara sekarang ini dikelola langsung oleh Setneg," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno dalam konferensi pers daring, mengutip dari Kompas.com, Rabu (7/4/2021).
Baca Juga: Ambil Alih TMII dari Keluarga Soeharto, PDIP: Presiden Jokowi Menyelamatkan Harta Kekayaan Negara
Di masa pandemi Covid-19 ini, TMII telah dibuka kembali untuk umum sejak Oktober 2020, kala Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi jilid kedua diberlakukan oleh pemerintah.
"Taman Mini Indonesia Indah buka setiap hari dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah," tertuis dalam situs resmi TMII.
Meski demikian, tidak semua wahana rekreasi di TMII telah dibuka atau beroperasi setiap harinya.
Wahana seperti Istana Anak Indonesia masih ditutup karena sedang dilakukan renovasi.
Begitu pula dengan SnowBay Water Park, Museum Telekomunikasi, serta Museum Minyak dan Gas Bumi yang juga masih ditutup.
Baca Juga: Pengelola TMII Akui Selama Ini Sulit Dapat Untung: Seringnya Impas, apalagi Pandemi Begini...
Adapun untuk tarif tiket masuk yang berlaku setiap harinya berbeda-beda per kategori, serta hanya dikenakan bagi yang berusia tiga tahun ke atas.
Untu tiket pintu masuknya sebesar Rp20.000, dengan tambahan Rp20.000 bagi yang membawa mobil, Rp40.000 bagi bus/truk, Rp15.000 untuk sepeda motor, dan Rp1.000 untuk sepeda.
Sedangkan untuk tarif tiket masuk wahana rekreasi TMII berkisar Rp15.000 hingga Rp80.000.
Berbeda dengan tiket masuk museum yang memiliki tarif mulai dari Rp2.000 hingga Rp27.500 saja.
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV