> >

Bahas Penanganan Bencana di NTT dan NTB, Ini Pernyataan Lengkap Jokowi

Berita utama | 6 April 2021, 10:42 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan soal penanganan bencana di NTT dan NTB (Sumber: Tangkapan Layar Youtube Setpres)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo menginginkan jajarannya bekerja cepat menangani bencana di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Personel yang bertugas mencari dan menolong korban ditambah supaya evakuasi segera selesai.

“Sehingga dapat menjangkau lebih banyak wilayah terdampak, termasuk wilayah terisolir, dan berbagai gugus tugas dan berbagai gugus Pulau di NTT, Pulau Alor, Pulau Pantar dan pulau-pulau lainnya,” kata Presiden Jokowi seusai Rapat Terbatas penanganan bencana di NTT dan NTB di Istana Kepresidenan, Selasa (6/4/2021).

Penanganan bencana di Nusa Tenggara melibatkan Kepala BNPB, Kepala Basarnas, Panglima TNI dan Kapolri.

Baca Juga: Dampak Siklon Tropis Seroja, 8.424 Warga NTT Mengungsi

Selain itu, Presiden Jokowi menugaskan Menteri PUPR mengerahkan alat-alat berat supaya evakuasi lancar.

Tak hanya Jalur darat, Menteri diminta membuka akses laut dan udara. Menteri PUPR segera memperbaiki infrastruktur yang rusak.

Baca Juga: BNPB Kerahkan Helipkoter untuk Bantu Daerah Terisolasi di NTT

“Saya melihat ada beberapa jembatan yang roboh, akses jalan, segera pulihkan, jaringan listrik, jaringan telekomunikasi, jaringan internet, juga distribusi logistik dan BBM,” ucap Jokowi.

Perbaikan infrastruktur diharapkan membantu  Masyarakat korban bercana alam.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin diperintahkan menghadiri pelayanan kesehatan bagi korban bencana di Nusa Tenggara.

“Ini Pak Menteri Kesehatan dan tim bantuan secepatnya sampai di lokasi,” perintah Presiden Jokowi.

Baca Juga: Korban Meninggal Banjir Bandang NTT Menjadi 86 Orang, 71 Orang Dalam Pencarian

“Dan saya minta Menkes juga untuk memperbanyak tempat-tempat pelayanan kesehatan di lapangan, juga mempersiapkan rumah sakit untuk menangani para korban serta memastikan ketersediaan tenaga medis dan obat-obatannya,” tambah Jokowi.

Selanjutnya dalam ratas, Presiden Jokowi menegaskan kepada jajarannya untuk segera menangani dan memenuhi kebutuhan pengungsi.

Pasalnya, sejak Minggu dalam pantauannya, Jokowi mengatakan bantuan yang disalurkan belum bisa masuk ke lokasi terdampak akibat cuaca ekstrem.

“Saya minta BNPB, dan pemerintah daerah segera mendata titik-titik pengungsian,” pinta Jokowi.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG, NTT Masih Borpotensi Alami Hujan Lebat Angin Kencang dan Gelombang Tinggi

“Memastikan logistiknya, tendanya, dapur lapangannya untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi para pengungsi, juga kebutuhan untuk bayi dan anak-anak terutama air bersih dan MCK nya,” ujarnnya.

Dalam pesannya seusai Ratas, Jokowi juga meminta jajarannya untuk melakukan antisipasi bahaya lanjutan akibat cuaca yang sangat ekstrem yang terjadi di berbagai Kawasan di Indonesia. Salah satunya BMKG, Jokowi menginginkan ada peringatan yang lebih gencar untuk cuaca ekstrem.

Baca Juga: Polri Kerahkan Perahu Karet Hingga Mobil Dapur Umum untuk Bantu Korban Banjir NTT

“Pastikan seluruh kepala daerah dan masyarakat dapat memantau prediksi cuaca dan iklim yang dikeluarkan oleh BMKG mereka harus tahu semuanya,” tegas Jokowi.

“Sehingga masyarakat bisa meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaannya untuk menghadapi ancaman resiko, baik itu angin kencang bahaya banjir, banjir bandang,  tanah longsor,” ujarnya.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU