> >

Partai Demokrat Buka Pintu untuk Moeldoko, Bahkan Siap Usung di Pilgub DKI

Politik | 2 April 2021, 00:53 WIB
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko memberi pidato perdana sebagai Ketua Umum Partai Demokrat Tandingan di KLB Deli Serdang, Jumat (5/3/2021). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS TV -  Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat, Rachland Nashidik, mengatakan Partai Demokrat akan menerima dengan tangan terbuka bila Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko hendak menjadi anggota partai.

Walaupun begitu, tentu saja di bawah kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baca Juga: Pemerintah Tolak Kepengurusan Partai Demokrat Kubu Moeldoko, Ini Kata Marzuki Alie

"Demokrat akan menerima dengan tangan terbuka bila KSP Moeldoko berkeinginan menjadi anggota partai pimpinan Agus Yudhoyono," kata Rachland melalui akun Twitter pribadinya @RachlanNashidik, yang dikutip pada Kamis (1/4/2021).

Rachland bahkan mengatakan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu), Andi Arief, siap membantu Moeldoko bila ingin maju dalam Pilkada DKI Jakarta mendatang.

"Ketua Bapilu @Andiarief__ akan membantunya bila ia ingin maju berkompetisi secara sehat menjadi Cagub DKI dalam pilkada mendatang. You are warmly welcome!" ujarnya.

Baca Juga: Tolak KLB Deli Serdang, Mahfud : Kekisruhan Partai Demokrat Sudah Selesai

Lebih lanjut, Rachland menyinggung agar Moeldoko mengakui kesalahannya karena telah menerima jabatan sebagai ketua umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang.

"Satu-satunya jalan untuk memperbaiki kehormatannya sendiri adalah dengan mengakui kesalahan," ucap Rachland.

"Merangkul kembali etika keperwiraan prajurit TNI yang sempat ia buang, demi ambisi berkuasa yang menghalalkan semua cara."

Baca Juga: Ini Alasan Kubu Moeldoko Tempuh Jalur Hukum Usai Kepengurusan Partai Demokrat Hasil KLB Ditolak

Sementara Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, mengatakan pihaknya akan mempertimbangkan usulan membantu Moeldoko bila ingin maju di Pilkada DKI Jakarta mendatang.

Namun dengan syarat, Moeldoko perlu mengakui bahwa dirinya telah melakukan kekeliruan. Karena hal ini untuk memperbaiki kesalahannya.

"Tentu yang disampaikan Bang Rachland Nashidik bisa menjadi pertimbangan Bappilu, jika Moeldoko menyadari kekeliruannya dan menempuh jalan kesatria untuk memperbaiki kesalahannya," kata Kamhar.

Baca Juga: Pemerintah Tolak Kepengurusan Kubu Moeldoko, Kader Demokrat di Papua Bersorak

Belum cukup sampai di situ, menurut Kamhar, Moeldoko juga perlu memperbaiki hubungannya dengan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhyono (SBY).

Terutama, jika memang memiliki niat untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta mendatang.

"Jika Moeldoko sungguh-sungguh ingin maju Pilgub DKI, karena Pilgub adalah kewenangan Majelis Tinggi Partai, maka sudah sepatutnya Moeldoko memperbaiki hubungan dan memohon restu Ketua Majelis Tinggi Partai, Pak SBY," ujarnya.

Baca Juga: Pemerintah Tolak Partai Demokrat Kubu Moeldoko, AHY: Terima Kasih Pak Jokowi

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly sebelumnya mengumumkan menolak kepengurusan Partai Demokrat kubu Moeldoko dari hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara.

AHY dengan demikian masih diakui sebagai Ketua Umum Partai Demokratn berdasarkan hasil Kongres 2020 oleh pemerintah.

Baca Juga: KLB Partai Demokrat Ditolak, AHY: Tak Ada Dualisme di Partai Demokrat

 

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU