> >

Deteksi Dini Keganasan Kanker Mata dengan Biopsi Cair

Kesehatan | 1 April 2021, 16:31 WIB
Agus Supartoto, dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM menyampaikan peran biopsi cair untuk deteksi dini keganasan kanker mata dalam pidato pengukuhan guru besar di Balai Senat UGM, Kamis (1/4/2021). (Sumber: humas UGM)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Penderita kanker mata di Indonesia meningkat. Biopsi cair pun dianggap potensial sebagai cara mendeteksi, memantau perjalanan penyakit, sampai merespons terapi pasien kanker mata. 

“Biopsi cair melalui pengambilan sampel darah yang digunakan untuk diagnosis atau memantau status penyakit pasien kanker secara berkala dapat dilakukan setiap saat,” ujar Agus Supartoto, dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM dalam pidato pengukuhan guru besar di Balai Senat UGM, Kamis (1/4/2021).

Menurut Agus, meskipun biopsi cair menunjukkan kemajuan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir, namun sejauh ini analisis biopsi cair masih jarang diterapkan dalam pengujian pasien. 

Baca Juga: Mencegah Kanker Serviks | AYO SEHAT

“Sejauh ini biopsi cair dinilai sangat menjanjikan dalam melakukan diagnosis kanker di masa depan,” katanya.

Dalam pidato berjudul Peran Biopsi Cair pada Keganasan Mata Sebagai Penegakan Diagnosis Masa Depan, ia menyebutkan sejumlah kasus kanker mata di rumah sakit Indonesia.

RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar, menemukan ada 70 kasus sepanjang 2014 sampai 2016, 44 kasus kanker mata RS di Dr Soetomo Surabaya sejak 2010 sampai 2012, dan RSUP dr Sardjito Yogyakarta mencatat 51 kejadian retino blastoma dan 40 kasus orbito-cranial meningioma sejak 2012 sampai 2017.

Sederet gejala yang biasanya muncul pada pasien kanker mata antara lain, gangguan tajam penglihatan, kehilangan sebagian lapang penglihatan, terdapat kilatan cahaya, adanya bintik-bintik, dan melihat ada garis berlekuk-lekuk. 

Kanker pada bagian dalam bola mata dapat secara langsung mengakibatkan gangguan penglihatan ringan hingga kebutaan. Hal itu terjadi karena peningkatan tekanan di dalam bola mata dan adanya tumor pada bola mata. 

Baca Juga: Ulang Tahun, Suga BTS Sumbangkan Rp 1,2 M untuk Anak Pengidap Kanker

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU