> >

Mengenal Katedral Makassar yang Jadi Sasaran Bom, Gereja Tertua di Sulawesi Selatan

Peristiwa | 29 Maret 2021, 05:00 WIB
Gereja Katedral Makassar (Sumber: Kompas.com-)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Peristiwa bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) mengagetkan masyarakat Indonesia. Puluhan orang terluka dan dua orang diduga pelaku tewas.

Padahal, gereja yang juga bernama Gereja  Katolik  Hati  Yesus Yang Maha  Kudus ini, tak bisa dipungkiri merupakan bagian dari jejak toleransi dan bangunan bersejarah di Sulawesi Selatan. Menurut Ahmad Yunani,  peneliti dari  Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, dalam jurnal Lektur Keagamaan yang diterbitkan pada 2018, gereja katedral ini merupakan yang tertua di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. 

Menurut Ahmad Yunani, pada 1 Agustus 1895, dibelilah kintal (sebidang tanah yang sudah dipagari) gereja dan pastoran. Untuk membeli tanah,  pastor meminjam uang dari suster-suster di Semarang. Pekerjaan pembangunan  gedung  gereja diserahkan kepada  kontraktor  Tionghoa bernama  Thio  A Tek.  A Tek  dalam pembangunan gereja tidak  memahami  gaya  bangunan  bergaya  gothik klasik.  Sehingga  pembangunan  gedung  gereja  ini  memakan waktu yang sangat lama,  dan kurang sesuai  dengan  yang telah direncanakan sebelumnya. 

Baca Juga: Presiden Jokowi Mengutuk Aksi Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar


"Pembangunan  tertunda  beberapa  bulan sebab kusen jendela  dari  besi tidak  kunjung tiba  dari Belanda. Setelah tiba, dalam waktu 1 bulan seluruh pembangunan gedung selesai, termasuk menara tinggi dari besi disebelah  selatan  dan 20 puluh menara mini sebagai perhiasan di pinggir atap," kata Yunani.

Gereja Katedral Makassar sebelum direnovasi(Sumber: wikipedia)


Gereja mulai   dibangun  pada  tahun  1898 dan selesai 1900. Gereja diarsiteki oleh Swartbol, seorang perwira zeni asal Eropa.  Namun,   baru saja  selesai tembok  pondasi, beliau  dipanggil pulang  ke  Eropa dan  kemudian  dilanjutkan  oleh  S.  Fisher, seorang ahli pengairan.

Bangunan dapat diselesaikan dengan bangunan bergaya gothik klasik dengan menara kecil dari besi. 

Setelah gereja berdiri, kemudian direnovasi dan diperluas pada tahun 1939, selesai pada 1941 dengan bentuk seperti sekarang. Bentuk setelah direnovasi adalah terdapat menara di bagian depan. Sementara ketika pertama dibangun, tidak ada menara. 

Baca Juga: Satu Pelaku Bom Gereja Katedral Makassar Berjenis Kelamin Laki-Laki

Pada tahun 2014 ada  perencanaan untuk  membangun  kembali  gereja ke  bentuk awal gereja dengan menghilangkan menara di bagian depan. Gaya bangunan katedral ini, kata Ahmad Yunani, merupakan gaya gothik, yang mulai digunakan pada abad ke-13, selama masa pemerintahan Raja Louis IX (1226-1270). Pada era tersebut  muncullah karya-karya  besar seperti  katedral-katedral  di  Reims,  Amiens,  Paris, Beauvais,  dan  Sainte Chappelle. 

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU