Pengakuan Anak Freddy Budiman, Sempat Sholat Isya Berjamaah Sebelum Dieksekusi Mati
Peristiwa | 22 Maret 2021, 12:32 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – untuk pertama kalinya, anak kandung terpidana mati Freddy Budiman yang dieksekusi pada tahun 2016, memberikan kesaksian tentang hari-hari terakhir ayahnya. Hal ini diungkapkan oleh Muhammad Fikri Fernanda Budiman dalam youtube channel Gritte Agatha.
Fikri mengungkapkan, kehilangan ayah yang meninggal di hadapan juru tembak merupakan saat-saat paling sedih dalam hidupnya.
Ia mengungkapkan hal terakhir yang dia lakukan bersama ayahnya adalah sholat isya bersama.
Saat itu merupakan hari terakhir bagi Freddy. Fikri menemani ayahnya di lembaga pemasyarakatan di Nusa Kambangan sejak pagi. Sebelum sholat maghrib, petugas lapas datang dan menyampaikan bahwa waktu berkunjung sudah habis.
“Waktu itu Papa masih nggak mau. Papa minta (waktu ditambah) sampai sholat isya,” ujar Fikri.
Kemudian permintaan itu dipenuhi. Mereka kemudian sholat maghrib bersama. Fikri tak kuasa menahan air mata ketika sholat maghrib bersama ayahnya. Kemudian ketika tiba waktu sholat isya, mereka sholat isya bersama.
“Itu sudah terbayang sholat terakhir sama papa. Kesedihannya gue nggak bisa men-describe. Sholat isya bareng, Papa mimpin doa untuk terakhir kalinya. Dia berdoa kepada Allah, apa yang menjadi keinginan dia,” tambahnya.
Kemudian Fikri memeluk ayahnya. Dia pun tak berhenti mengeluarkan air mata.
Baca Juga: Kakak Gembong Narkoba Freddy Budiman Ditangkap
“Saat itu emosi benar-benar nggak terkontrol. Lalu ustadznya datang, menenangkan kita. Pas aku ditenangin ustadz, papa nenangin kakaknya papa. Papa megang pipi aku dua-duanya, terus papa bilang, papa pergi ya, jaga adik-adik. Kamu bisa jadi orang sukses, karena Papa tahu kamu bisa jadi orang kuat. Setelah keluar dari sini, jangan ada kesedihan lagi,” ungkap Fikri.
Fikri mengatakan kepada ayahnya, dia tidak bisa hidup tanpa ayahnya. Tapi Freddy menguatkan Fikri dan mengatakan bahwa dia pasti bisa.
“Momen paling berat itu ketika harus melangkah menjauh tapi sambil melihat Papa. Papa masih kasih support, tapi semakin dekat pintu keluar semakin sulit. Sebelum keluar pintu aku bilang sayang sama Papa. Papa bilang juga sayang aku dan seluruh keluarganya,” urainya.
Setelah tiba di pintu keluar, Fikri mencoba menenangkan diri dan mengingat pesan ayahnya untuk kuat dan tidak boleh menangis lagi.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV