Budi Waseso: Disebut Tegas oleh Jokowi, Ditugaskan Impor Beras oleh Dua Menteri
Sosok | 22 Maret 2021, 06:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan bahwa rencana impor beras sebanyak 1 juta ton datang dari dua menteri, yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Muhammda Luthfi.
"Kebijakan Pak Menko dan Pak Mendag, kami akhirnya dikasih penugasan tiba-tiba untuk melaksanakan impor," kata Budi Waseso berterus terang.
Purnawirawan polisi itu terlihat agak kesal. Pasalnya, berhembusnya isu mengenai keputusan pemerintah untuk impor beras itu memberi tekanan terhadap harga gabah petani. Lantaran hal itu diketahui saat memasuki masa panen raya pertama tahun ini yang berlangsung sepanjang Maret-April 2021.
Baca Juga: Mantan Kepala BNN, Budi Waseso Luncurkan Kopi Ganja
"Ini ada panen, berarti ada benturan produksi dalam negeri dengan impor. Ini baru diumumkan saja sekarang dampaknya di lapangan harga di petani sudah drop," katanya saat rapat dengar pendapat bersama Badan Legislasi DPR, Selasa (16/3/2021).
Budi, yang biasa disapa Buwas, adalah bos Bulog yang lama berkarir di kepolisian. Dia perwira tinggi Polri dengan pangkat terakhir sebagai Komjen. Dua jabatan penting di masa akhir pengabdiannya adalah Bareskrim Polri dan Kepala BNN (Badan Narkotika Nasional)
Buwas tercatat lulus dari Akademi Kepolisian pada 1984 dan berpengalaman dalam bidang reserse.
Pensiun dari polisi, Budi ditunjuk Menteri BUMN saat itu, Rini Soemarno, untuk menjadi Dirut Bulog.
Baca Juga: Soal Rumor Jadi Menteri Perdagangan, Budi Waseso: Abdi Negara Harus Siap Jika Diminta
Banyak yang mempertanyakan diangkatnya lelaki kelahiran Pati, 19 Februari 1960 ini, jadi orang nomor satu di Bulog. Sebab Buwas tak punya rekam jejak dalam urusan perberasan. Tapi Presiden Jokowi memberi alasan bahwa Bulog butuh orang tegas.
"Kita perlu orang yang tegas, orang yang berani, orang yang jujur, orang yang memiliki rekam jejak dalam mengelola Bulog," kata Jokowi saat ditemui usai acara Musrenbang Nasional di Grand Sahid Jaya, Jakarta, 30 April 2018 silam.
Kali ini, Buwas memperlihatkan ketegasannya dengan berterus terang mengungkap kondisi beras di gudang Bulog yang masih menumpuk, langsung ke Jokowi.
"Kami sudah lapor ke presiden saat itu, beras impor kami saat Maret tahun lalu (stoknya) 900 ribu ton sisa dari (stok Bulog) 1,7 juta ton, sekian juta ton beras impor. Jadi sudah menahun kondisinya, layak pakai tapi harus di-mix dengan beras dari dalam negeri," katanya saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI, Senin (15/3/21).
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV