> >

Cerita Pentolan KKB Papua Cium Bendera Merah Putih: Saya NKRI, Setia kepada Pancasila dan UUD 1945

Peristiwa | 18 Maret 2021, 14:20 WIB
Noak Orarei, pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Wilayah Distrik Kosiwo, Kabupaten Kepulaun Yapen, Provinsi Papua, ketika mencium bendera merah putih, Rabu (17/3/2021) (Sumber: HUMAS POLRES YAPEN via Kompas.com)

Terdiri dari dua pucuk senjata api rakitan beserta 15 butir amunisi yang terdiri dari tujuh butir peluru tajam SS1 kaliber 5.56 milimeter, tujuh butir peluru revolver kaliber 86 pin, serta satu butir peluru SS1-V5 kaliber 5.56 milimeter.

Selain itu, terdapat satu bendera bintang kejora dan seragam loreng. Seluruh barang itu diserahkan kepada Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Ferdyan Indra Fahmi.

Baca Juga: Anggota KKB Ditangkap Petugas Gabungan Saat Akan Suplai Makanan untuk Pimpinan KKB

Sang Kapolres pun mengapresiasi sikap Noak Orarei yang telah bersedia menyerahkan diri. Menurutnya, proses Noak menyerahkan diri tak lepas dari upaya Polres Kepulauan Yapen.

Polisi, kata dia, melakukan pendekatan kemanusiaan dan kesejahteraan kepada Noak dan keluarganya.

"Saya juga meyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat hingga Noak Orarei dapat kembali setia kepada Pancasila dan UUD 1945," sambung Ferdyan.

Tak mudah untuk membujuk Noak Orarei kembali ke NKRI. Hal ini dirasakan betul Ferdyan sebab dia melihat bahwa Noak sempat ragu-ragu untuk menyerahkan diri.

Baca Juga: Kasus Susi Air Disandera KKB, Komisi I DPR Dorong TNI-Polri Perketat Ruang Publik di Papua

Ferdyan menceritakan, Noak bersedia menyerahkan diri setelah bertemu dirinya. Awalnya, Noak juga ragu menyerahkan diri karena khawatir mendapat perlakuan tak diinginkan dari aparat keamanan.

Namun, Ferdyan menjamin Noak akan mendapat perlakuan baik, tanpa kekerasan. Polisi akan mengambil diskresi untuk tak mengambil tindakan hukum kepada Noak yang telah memutuskan menyerahkan diri.

Noak akan diberi kesempatan memulai kehidupan baru di tengah masyarakat sebagai warga negara Indonesia yang baik. Ferdyan juga menyampaikan agar pemerintah daerah turut serta mendukung dan memperhatikan Noak Orarei yang merupakan warga Kepulauan Yapen.

"Pemda harus memperhatikan saudara Noak Orarei karena dia salah satu dari masyarakat di Kabupaten Kepulauan Yapen," tandas Ferdyan.

Penulis : Gading Persada Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU