Presiden Jokowi Minta HMI Tumbuh Bersama Zaman
Berita utama | 17 Maret 2021, 11:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo mengatakan, mengenal Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai organisasi yang banyak melahirkan tokoh umat dan pemimpin bangsa dengan berbagai latar belakang keilmuan serta keahlian. Untuk itu Jokowi berpesan agar HMI tumbuh bersama zaman.
“Harus adaptif dengan kebaruan, tanggap menghadapi realitas baru, dan menyesuaikan diri dengan derasnya arus disrupsi dan perubahan,” kata Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Kongres XXXI Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Rabu (17/3/2021).
Baca Juga: Presiden Jokowi: Terima Kasih Perawat Indonesia, Tangguh Mengemban Amanah
Tak hanya itu, Jokowi juga menginginkan HMI bisa melakukan kolaborasi dalam berbagai agenda-agenda penting pembangunan bangsa. Termasuk, sambungnya, berikhtiar mengatasi pandemi dan dampaknya.
“Serta membantu masyarakat yang sedang berada dalam kesulitan, membangkitkan optimisme, membangkitkan harapan agar bangsa kita segera pulih dan bangkit dari pandemi,” ujarnya.
Baca Juga: Kritik Amien Rais ke Jokowi, dari Presiden Tiga Periode sampai Tahlilan
Jokowi lebih lanjut juga berharap HMI mampu menjadi pelopor kemajuan bangsa yang akan mengantarkan bangsa Indonesia semakin maju dan sejahtera.
“Saya percaya HMI bisa menjadi lokomotif kemajuan bangsa dan lebih aktif menyiapkan, melahirkan SDM unggul, mencetak dan melahirkan pemimpin masa depan yang akan mengantarkan bangsa ini siap berkompetisi dalam era hiperkompetisi,” ucap Presiden Jokowi.
Kepercayaan Jokowi terhadap HMI diakui dengan menunjukkan sejumlah nama dalam Menteri Kabinet Indonesia Maju. Antara lain, Menko Polhukam Prof Mahfud MD, Prof Muhadjir Effendy Menko PMK, dan Zainudin Amali yang menjabat Menpora.
Baca Juga: Laporkan Hasil KLB ke Kemenkumham, Partai Demokrat Kubu Moeldoko Apresiasi Jokowi Setinggi-tingginya
Kemudian, Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
“Mungkin ada yang saya tidak sebut. Bukan banyak, tapi terlalu banyak,” ujarnya.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV