Hujan Es Terjadi di Jogja dan Nganjuk, Ini Proses Terjadinya dan Durasi
Sosial | 4 Maret 2021, 09:21 WIBNamun juga bisa menyebabkan hujan lebat disertai angin kencang dan petir.
Durasi hujan es
Hujan es memiliki durasi yang lebih singkat daripada salju karena hujan es dipengaruhi oleh intensitas hujan. Hary mengungkapkan, es dari hasil hujan es paling lama bertahan selama sepuluh menit.
Baca Juga: Hujan Es Landa Bengkulu, Ini Penjelasan BMKG
Tak lama setelah es jatuh dari langit, akan segera mencair. Sementara salju bisa tahan lebih lama di permukaan tanah karena suhu daratan yang sangat rendah.
Gejala sebelum turun hujan es antara lain, seharian terasa hawa panas dan gerah. Udara yang panas dan bikin gerah disebabkan oleh radiasi matahari yang cukup kuat.
Hal itu ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (lebih dari 4,5 derajat Celsius), disertai kelembaban yang cukup tinggi.
Sebelum hujan es biasanya muncul awan cumulus yang berlapis-lapis. Di antara awan tersebut, ada satu jenis awan yang bagian tepinya berwarna abu-abu dan menjulang tinggi seperti bunga kol.
Baca Juga: Hujan Es di Sleman Sebesar Kelereng, Berawal Angin Kencang
Pada tahap berikutnya, awan tersebut akan berubah warna menjadi abu-abu atau kehitaman atau dikenal sebagai awan cumulonimbus.
Sementara itu dilansir dari ABC, Dr Joshua Soderholm peneliti dari Monash University mengatakan, hujan es memiliki bentuk bulan dengan diameter sekitar satu sentimeter. Saat hujan membeku dan membesar
"Ketika hujan membesar, Anda mulai mendapatkan es membeku di setiap arah. Itu fase pertumbuhan basah," ujar Dr Soderholm.
Baca Juga: Viral Fenomena Hujan Es Di Tiga Desa
Dia menjelaskan ketika hujan es terbentuk selama pertumbuhan basah, yakni saat es membeku dan membesar, bagian es memiliki pori-pori yang kemudian diisi oleh air.
"Saat inilah, es batu bulat dengan warna putih terbentuk," kata dia.
Hujan es terbentuk melalui kondensasi uap air lewat pendinginan di atmosfer pada lapisan di atas titik beku (freezing level) 0 derajat Celsius.
Penulis : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV