> >

Herzaky M Putra Bicara Sejarah Partai Demokrat, Max Sopacua: Menjilat

Berita utama | 2 Maret 2021, 10:49 WIB
Herzaky Mahendra Putra, menanggapi niat kader senior yang dipecat Partai Demokrat untuk menempuh jalur hukum. (Sumber: KompasTV)

 

JAKARTA, KOMPAS.TV- Mantan Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Max Sopacua minta Herzaky Mahendra Putra berhenti merekayasa sejarah Partai Demokrat. Max menilai Herzaky sebagai anak baru gede yang masuk ke partai dan tidak mengetahui sejarah sesungguhnya Partai Demokrat.

“Dia tidak alami, dia dengar cerita-cerita dari orang, ini kan konyol, manusia seperti ini kan hanya mau menjilat dan menampakan dirinya sebagai orang yang tahu sejarah partai,” kata Max Sopacua ketika dihubungi Kompas.TV, Selasa (2/3/2021).

Baca Juga: Balas Tudingan SBY Tak Berkeringat, Andi Mallarangeng: Justru yang Menyelamatkan Demokrat

Max lebih lanjut juga menegaskan kepada Herzaky agar tidak sok tahu tentang sejarah Partai Demokrat. Max pun mengingatkan Herzaky untuk melihat kapasitasnya di partai Demokrat sebagai orang baru.

“Jangan sok tahu, diketawain banyak orang, anak baru gede, baru masuk partai, bicara soal sejarah partai,” ucap Max.

Apalagi, sambung Max, soal sejarah Partai Demokrat sudah banyak yang dimanupulasi. Seperti halnya tanggal lahir Partai Demokrat yang sebenarnya 10 September, tetapi karena menghormati permintaan Ventje Rumangkang diganti sesuai ulang tahun SBY 9 September.

Baca Juga: Jhoni Allen Blak-blakan, Bongkar Cara SBY Kudeta Anas Urbaningrum dari Kepemimpinan Partai Demokrat

“Atas anjuran Pak Ventje Rumangkang mari kita jadikan ultah demokrat 9 September saja, sehingga sembilan sembilan, nggak jadi soal, waktu itu tidak ada asumsi negatif, tidak ada yang tahu SBY mau ambil partai itu jadi milik dia sekarang, makanya orang-orang setuju saja,” jelas Max.

Lebih lanjut Max pun merespons soal tudingan pengkhianat yang dialamatkan kepada sejumlah rekannya yang berjuang di Partai Demokrat. Kepada SBY, Max minta SBY bijak dalam melakukan semua tindakan.

Penulis : Ninuk-Cucu-Suwanti

Sumber : Kompas TV


TERBARU