> >

Perangko Bergambar Presiden Divaksin Covid-19 Diluncurkan

Peristiwa | 26 Februari 2021, 19:20 WIB
Presiden Jokowi saat peluncuran Sampul Hari Pertama Prangko Seri Vaksinasi COVID-19 di Istana Negara, Jumat (26/2/2016). (sumber: kominfo.go.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan Sampul Hari Pertama Prangko Seri Vaksinasi COVID-19 di Istana Negara, Jumat (26/2/2016). Dalam agenda  kegiatan itu, Presiden Joko Widodo melakukan penandatanganan di atas sampul perangko yang bergambar dirinya sedang divaksin.

Menteri Kominfo Johnny G Plate dalam laporannya menyampaikan, peluncuran seri prangko ini merepresentasikan Indonesia sebagai negara yang dengan cepat dan sigap memerangi pandemi COVID-19 melalui vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat agar dapat mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.

Baca Juga: Atlet, Pelatih dan Tenaga Pendukung Ikut Vaksinasi Massal, Prioritas Pertama yang Ingin Bertanding

“Di masa yang akan datang penerbitan prangko dapat dilakukan secara digital dengan metode barcode untuk tracking dan tracing, dan dilengkapi dengan fitur augmented reality pada prangko agar menjadi lebih detail dan menarik,” ujar Menkominfo Johny G Plate, dalam rilisnya, Jumat (26/2/2019).

Baca Juga: Tampil Kasual, Wapres Maruf Amin Pantau Vaksinasi Atlet di Istora Senayan

Turut mendampingi Presiden dalam acara Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Selain itu, acara peluncuran juga disaksikan oleh pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama di lingkungan Kementerian Kominfo serta kepala daerah yang hadir secara virtual. 

Pada kesempatan yang sama, Menteri Kominfo menjelaskan mengenai proyek pembangunan Satelit Multifungsi SATRIA-1 yang dilakukan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) telah memasuki tahap pemenuhan pembiayaan proyek.

Menurutnya, proyek kerja sama dengan PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) ini menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) produksi Thales Alenia Space (TAS) dari Prancis, dengan rocket launcher produksi Space-X, yaitu Falcon 9-5500 dari Amerika Serikat.

"Capital expenditure proyek ini sebesar 545 juta Dollar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp7,68 triliun, yang terdiri dari porsi ekuitas sebesar 114 juta dolar AS atau setara dengan Rp1,61 triliun dan porsi pinjaman sebesar 431 juta dolar AS atau setara dengan Rp6,07 triliun," ujarnya.

Baca Juga: Situs DPR yang Sempat Diretas, Menkominfo Johnny G Plate Pastikan Sudah Normal

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU