Dishub DKI: Ide Pembatas Jalur Sepeda Sudirman Thamrin Diambil dari Lambang Sila Ke-2 Pancasila
Politik | 24 Februari 2021, 23:29 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Pemprov DKI Jakrta telah membangun pembatas jalur sepeda permanen di Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Pembatas berbahan beton tersebut berbentuk seperti huruf Z yang saling mengikat seperti rantai.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan ide dari pembatas di jalur sepeda Sudirman-Thamrin tersebut diambil dari lambang sila ke-2 Pancasila yakni rantai.
Baca Juga: Gubernur Anies Baswedan Rencanakan 500 Kilometer Jalur Sepeda
Makna dari rantai tersebut menandakan hubungan sesama manusia yang saling membantu.
Sedangkan tema pembatas jalur sepeda di Jalan Sudirman-Thamrin tersebut adalah Sabuk Nusantara dengan representasi pada pot tanaman atau planter box sebagai proteksi jalur sepeda berbentuk seperti rantai yang saling berkait.
Rencana Sabuk Nusantara di jalur sepeda Sudirman-Thamrin akan dibangun sepanjang 11,2 kilometer.
“Rantai ini melambangkan sila ke-2, menandakan hubungan manusia satu sama lain yang saling membantu dan juga bentuk kolaborasi di mana Jakarta sebagai city of colaboraty," ujar Syafrin saat dihubungi melalui pesan singkat, Rabu (24/2/2021). Dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Sekarang Jalur Sepeda di Sudirman-Thamrin Dipasang Pembatas Berbahan Beton, Motor Dilarang Masuk
Lebih lanjut Syafrin menjelaskan selain membuat pembatas di jalur sepeda, Pemprov DKI juga berencana membangun sebuah prasasti sebagai pengingat momentum penggunaan sepeda di tengah pandemi Covid-19.
Prasasti atau art work tersebut akan dibuat di depan Gedung Indofood Tower di Jalan Jenderal Sudirman, Setia Budi, Jakarta Selatan.
"Tujuan pembuatan art work prasasti sebagai pengingat momentum penggunaan sepeda sebagai alat transportasi yang masif digunakan oleh masyarakat pada masa pandemi Covid-19," ujar Syafrin.
Baca Juga: Heboh Sri Mulyani Disebut Selundupkan Sepeda Brompton, Ini Penjelasan Bea Cukai
Pembangunan jalur sepeda permanen ini untuk mendorong sepeda sebagai moda pilihan dan alternatif dalam perjalanan first mile and last mile yang menunjang kebijakan transportasi berorientasi transit.
Nantinya dalam jalur sepeda permanen akan dilengkapi dengan beberapa fasilitas bagi pesepeda. Di antaranya wayfinding, pijakan kaki di kaki simpang dalam lintasan jalur sepeda, dan rest area berupa bike rack pada trotoar.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV