Memperingati Hari Peduli Sampah, Mengingat Tragedi TPA Leuwigajah yang Merenggut 147 Jiwa
Peristiwa | 22 Februari 2021, 07:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Setiap tanggal 21 Februari, pemerintah memperingati Hari Peduli Sampah Nasional.
Gerakan ini dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), sejak 2006 silam setelah terjadi peristiwa ledakan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat pada 21 Februari 2005.
Peristiwa ledakan dipicu oleh gas metana (CH4) di dalam gunungan sampah yang terkena sumber panas. Peristiwa tersebut membuat dua desa hilang dari peta dan merenggut 147 nyawa.
Peristiwa ini menjadi tonggak Hari Peduli Sampah Nasional yang diperingati setiap tanggal 21 Februari, mengingatkan kita agar tidak mengulangi kejadian yang sama.
Baca Juga: Siswa SD Ini Semangat Bersih-Bersih Sampah di Pantai
"Kejadian ini mendorong Pemerintah menyusun Kebijakan Pengelolaan Sampah Nasional dalam bentuk Undang-Undang Nomor 18/2008 dan PP 81/2012," demikian rilis dari Kementerian LHK.
Dan saat ini, di tengah situasi pandemi Covid-19, hari peduli sampah nasional digeser ke upaya-upaya penanganan sampah yang dapat memberikan kontribusi nyata dalam pertumbuhan ekonomi.
"Ingat ya Sobat Hijau, mulai budayakan memilah sampah sendiri dari rumah agar kita dapat menjaga masa depan yang terbebas dari timbulan sampah, sekaligus mendapat manfaat ekonomi juga," begitu ajakan dari kementerian LHK.
Baca Juga: Kelaparan dan Gaji Tidak Dibayarkan, ART Kabur dari Rumah Majikan lalu Cari Makan di Tong Sampah
Ketua DPRD DKI Jakarta yang juga politikus PDIP Prasetyo Edi Marsudi pun angkat bicara.
"Ingat, permasalahan sampah ini adalah tanggung jawab bersama. Semua harus meningkatkan kepedulian kepada sampah untuk lingkungan yang lestari, Indonesia bersih, bebas sampah menuju Indonesia Maju," katanya melalui Twitter pribadinya, Minggu (21/2/2021).
Menurut Prasetyo, sampah masih menjadi masalah besar kita saat ini.
"Jadi, yuk lebih peduli terhadap sampah dan memanfaatkan barang yang masih bernilai guna dengan cara mendaur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat agar ekosistem kita tetap terjaga," katanya.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV