> >

TNI dengan KKB Papua Terus Memanas, Pemuka Agama Minta Konflik Intan Jaya Diakhiri

Berita utama | 19 Februari 2021, 19:47 WIB
Ilustrasi senjata ilegal milik Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang bergerak di Papua. (Sumber: Dok Kapen Kogabwilhan III)

INTAN JAYA, KOMPAS.TV- Konflik antara TNI/Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terus terjadi dan menyebabkan jatuhnya korban meninggal dunia termasuk warga sipil. 

Kalangan pemuka agama di Kabupaten Intan Jaya pun meminta konflik bersenjata itu segera diakhiri. 

Seperti yang disampaikan Administratur Keuskupan Timika Pastor Marthen Kuayo Pr menyerukan semua pihak untuk mengakhiri konflik bersenjata yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua.

Baca Juga: Tembaki Paskhas TNI AU di Bandara Amenggaru, TNI-Polri Kontak Senjata 2,5 Jam dengan KKB, 1 Tewas

"Kami dari gereja mengajak pemerintah dalam hal ini aparat TNI dan Polri maupun pihak TPN-OPM untuk mengambil langkah-langkah berdialog untuk mengakhiri konflik di Intan Jaya. Kalau situasinya tetap seperti ini maka sudah pasti korban akan terus berjatuhan dari kedua belah pihak," kata Pastor Marthen di Timika, seperti dikutip dari Antara, Kamis (18/2/2021). 

Seruan ini cukup beralasan. Sebab, Pastor Marthen khawatir jika konflik bersenjata antara aparat TNI-Polri dengan pihak TPN-OPM atau yang oleh aparat dinamakan sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata/KKB (sebutan oleh Polri) atau Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata/KKSB (sebutan oleh TNI) terus berkepanjangan maka warga masyarakat yang akan menjadi korban.

Baca Juga: Pasca Baku Tembak KKB, Warga Mengungsi ke Sugapa Karena Ketakutan

"Masyarakat mengungsi kemana-mana, belum lagi nasib anak-anak yang seharusnya mereka sekolah untuk membangun masa depan yang lebih baik, sekarang semuanya menjadi tidak jelas ," tutur dia. 

Pastor Marthen juga berharap ada pihak-pihak netral yang bisa menengahi permasalahan yang terjadi di Intan Jaya, entah dari tokoh masyarakat atau pihak gereja agar situasi konflik tersebut tidak sampai berkepanjangan.

Berdasarkan laporan dari Pastor Yustinus Rahangiar Pr selaku Pastor Paroki Bilogai, Intan Jaya, saat ini tercatat lebih dari 600 jiwa warga dari Desa Bilogai, Kumlagupa dan Puyagiya mengungsi ke rumah pastoran dan gereja Katolik Bilogai.

Baca Juga: Polri Tambah Ratusan Pasukan Brimob untuk Hadapi KKB di Papua

Warga mengungsi ke lokasi gereja tersebut semenjak terjadi peristiwa penembakan terhadap Ramli, seorang pemilik kios di Sugapa oleh KKB pada Senin (8/2/2021). 

Penulis : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU