Heboh Penyakit Scabies Jangkit Warga Pontianak Barat, Ini Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Gaya hidup | 18 Februari 2021, 18:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Penyakit scabies menyerang puluhan warga Gang Pisang Berangan, Kelurahan Sungai Jawi Luar, Kecamatan Pontianak Barat membuat heboh.
Penyakit gatal-gatal yang menyerang kulit ini menjangkit orang dewasa, remaja hingga anak-anak dan balita.
Setidaknya sebanyak 84 warga di Jalan Apel, RT 02, RW 19 mengeluhkan scabies di kaki, tangan, siku dan bagian tubuh lainnya.
Lantas, apa itu scabies? Berikut gejala, penyebab dan cara mengobati scabies, dilansir dari Kompas.com, Kamis (18/2/2021).
Scabies atau dikenal dengan sebutan kudis merupakan kodisi kulit gatal yang disebabkan oleh kutu kecil atau tungau bernama Sarcoptes scabiei yang tak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Orang yang terkena scabies akan merasakan kulit yang sangat gatal, terutama di malam hari.
Sayangnya, penyakit kulit ini mudah dan cepat menular melalui kontak fisik.
Baca Juga: Tali Masker Trendi di Tengah Pandemi, Bikin Kamu Modis!
Gejala scabies
Mayo Clinic menyebutkan sejumlah gejala scabies, antara lain:
- Gatal, seringkali rasa gatal yang dialami penderita scabies ini sangat parah dan memburuk pada malam hari.
- Timbul benjolan kecil berisi air dengan jumlah yang sangat banyak dan berada di kulit-kulit tipis.
- Terdapat liang atau jejak tungau di lipatan kulit.
Scabies pada orang dewasa atau anak-anak yang lebih tua biasanya sering ditemukan di sela-sela jari, ketiak, sekitar pinggang, sepanjang bagian dalam pergelangan tangan, siku bagian dalam, telapak kaki, sekitar payudara, sekitar area genital pria, pantat, hingga lutut.
Sementara pada bayi dan anak kecil, scabies biasanya menyerang area kulit kepala, telapak tangan, dan telapak kaki.
Bagi orang yang sebelumnya pernah menderita scabies, tanda dan gejala ini dapat berkembang dalam beberapa hari setelah terpapar.
Sementara bagi orang yang belum pernah menderita scabies, diperlukan waktu hingga enam minggu sampai tanda gejala terlihat dan bisa menularkan ke orang lain.
Baca Juga: Puluhan Warga Pontianak Barat Terkena Penyakit Gatal-Gatal Scabies
Penyebab scabies
Scabies atau kudis disebabkan oleh tungau mikroskopis berkaki delapan. Tungau betina dapat bersembunyi di bawah kulit dan membuat terowongan sebagai tempat bertelur.
Telur yang menetas akan menjadi larva tungai yang bekerja sampai permukaan kulit. Saat larva tumbuh dewasa, ia akan menyebar ke area kulit lain atau ke kulit orang lain.
Penderita scabies yang merasa gatal luar biasa ini disebabkan oleh reaksi alergi tubuh terhadap tungau itu sendiri, telur dan kotoran mereka.
Tungau ini bisa menyebar melalui kontak fisik, misalnya mereka yang berbagai pakaian atau alas tidur dengan orang yang terpapar tungau.
Perlu diketahui, setiap spesies tungau lebih menyukai satu jenis inang tertentu sehingga tidak hidup lama jika jauh dari inang tersebut.
Oleh karenanya, hewan dan manusia bisa terpengaruh oleh spesies tungau yang berbeda.
Baca Juga: Scabies Menyerang, Puskesmas Perumnas 1 Obati Warga serta Beri Penyuluhan
Cara mengobati scabies
Jika seseorang memiliki tanda atau gejala yang mengarah ke scabies, cobalah untuk memeriksakan diri ke dokter.
Setelah dipastikan terkena scabies, dokter biasanya akan memberikan obat oles pemusnah tungau sarcoptes scabiei. Oleskan obat secara rutin pada kulit minimal seminggu sekali sampai sembuh, yakni hingga kutu dan rasa gatal hilang.
Untuk menghindari penyakit scabies, menjaga kebersihan adalah hal utama yang perlu diperhatikan. Untuk memutus pertumbuhan tungau bisa dilakukan dengan mencuci semua pakaian, termasuk handuk dan alas tidur orang yang terpapar dengan air panas.
Jangan lupa untuk menjemur tempat tidur di bawah sinar matahari karena tungau penyebab scabies dapat mati dengan panas di atas 50 derajat Celsius.
Penulis : Fiqih-Rahmawati
Sumber : Kompas TV