> >

Sempat Diduga Jadi Penyebab Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182, Apa Itu Autothrottle?

Update | 10 Februari 2021, 18:36 WIB
Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis laporan awal penyebab kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan registrasi PK-CLC pada 9 Januari 2021 lalu. (Sumber: KOMPAS TV)

Alat ini sangat membantu dalam melindungi dari pelanggaran pembatasan kecepatan udara di wilayah yang terkontrol.

Baca Juga: KNKT Pastikan Kecelakaan Sriwiaya Air SJ-182 Bukan karena Menabrak Awan yang Berpotensi Guncangan

Saat terbang, daya terus dipantau dan disesuaikan untuk mempertahankan kecepatan udara yang dipilih saat berat dan suhu berubah.

Beban kerja pilot sangat berkurang, sementara efisiensi bahan bakar dan kinerja juga meningkat.

Berdasarkan hasil investigasi awal jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Kepala Sub Komite Penerbangan KNKT, Kapten Nurcahyo Utomo mengatakan, mesin sebelah kiri tidak mengalami gangguan.

"Yang kami lihat mesin sebelah kiri berperilaku normal sesuai dengan pergerakan throttle, jadi kalau throttle-nya mundur pergerakan mesin jadi berkurang."

"Itu adalah sesuatu yang normal dan itulah yang kita lihat," imbuhnya.

Lebih lanjut, Nurcahyo mengatakan, jika pesawat mengalami mesin mati di satu bagian, bukanlah sebuah masalah.

Baca Juga: Investigasi Sriwijaya Air SJ182 Belum Selesai, KNKT Masih Cari CVR yang Diduga Tertimbun Lumpur

Lantaran, pesawat masih bisa terbang meskipun satu mesin mati.

Ia pun menyebutkan pihaknya masih mencari jawaban soal mengapa pesawat bisa roll (perputaran pesawat) dan pitch down (menurunkan nose pesawat) jika benar hanya ada kerusakan pada autothrottle.

"Harusnya, logikanya, pesawat mesin mati satu itu enggak apa-apa. Mesin mati satu pun (pesawat) masih bisa terbang."

Penulis : Rizky-L-Pratama

Sumber : Kompas TV


TERBARU