> >

Kasus Covid-19 di Jakarta Tinggi Meski Warga Tetap di Rumah, Klaster Keluarga Jadi Biang Kerok

Update corona | 8 Februari 2021, 09:40 WIB
Ilustrasi Pasien Covid-19 (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS TV - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, mengungkapkan klaster keluarga masih mendominasi terkait kasus penularan virus corona atau Covid-19 di wilayah DKI Jakarta.

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, terdapat 612 klaster keluarga dengan jumlah 1.643 kasus positif Covid-19.

Menurut Dwi Oktavia, peningkatan klaster keluarga yang mengakibatkan timbulnya kasus positif Covid-19 hingga mencapai ribuan kasus teridentifikasi pascalibur Natal dan Tahun Baru 2021 atau dari tanggal 3 sampai 31 Januari 2021.

Baca Juga: BPOM Izinkan Vaksin Sinovac Disuntikkan pada Lansia Usia 60 Tahun ke Atas, Ini Syaratnya

“Mayoritas berasal dari Jabar, Jateng, Jatim, DIY, dan Banten,” kata Dwi Oktavia dalam keterangannya pada Minggu (7/2/2021), yang dikutip dari Antara.

Dwi mengatakan, penularan Covid-19 melalui klaster keluarga tetap terbilang tinggi, meski banyak warga yang memilih untuk tetap berdiam diri di rumah.

"Penularan di keluarga dan komunitas mendominasi karena persentase warga keluar rumah menurun menjadi 52 persen, kendati demikian kasus tetap tinggi," ujarnya.

Berdasarkan data terkini dari Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tercatat telah dilakukan tes PCR sebanyak 19.533 spesimen.

Baca Juga: PPKM Skala Mikro Berlaku Mulai 9 Februari: Mal Boleh Buka Sampai Jam 9 Malam, WFO Bisa 50 Persen

Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 17.813 orang dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 4.213 positif dan 13.600 negatif.

“Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 262.980. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 114.429," katanya.

Dwi menjelaskan, distribusi penambahan kasus Covid-19 masing-masing terjadi di Jakarta Timur sebanyak 1.530 kasus, Jakarta Selatan 785 kasus, Jakarta Pusat 519 kasus, Jakarta Utara 477 kasus, Jakarta Barat 470 kasus, Kepulauan Seribu 3 kasus.

Selain itu, terdaftar pasien beralamat di luar DKI Jakarta sebanyak 340 kasus dan alamat tidak dilaporkan sebanyak 89 kasus.

Baca Juga: Siap-Siap, Vaksinasi Covid-19 Dimulai Pertengahan Januari 2021, Nakes dan Lansia Jadi Prioritas

Sementara itu, di DKI Jakarta telah dilakukan testing sebanyak 12 kali dari standar minimal WHO dalam seminggu, di mana 87 persen dilakukan untuk melakukan pemeriksaan pada kasus suspek dan kontak erat.

Peningkatan kasus juga terjadi lantaran tracing ditingkatkan pada kontak erat kasus positif, yakni 1 kasus positif diperiksa 7 kontak erat.

Proses tracing dibantu 1.427 relawan BNPB yang tersebar di 309 Puskesmas DKI Jakarta.

Kumulasi total kasus positif pandemi COVID-19 di Jakarta pada hari Minggu tanggal 7 Februari 2021 ini mencapai angka 293.825 kasus, setelah terjadinya pertambahan kasus terkonfirmasi sebanyak 4.213 kasus dari angka total sebelumnya sebesar 289.612 kasus.

Baca Juga: Menkes: Lansia Bukan Tenaga Kesehatan Juga Jalani Vaksinasi Covid-19 Secara Paralel

Dari dalam kumulasi total kasus positif COVID-19 itu, sebanyak 23.869 orang (turun 175 dari sebelumnya 24.044 orang) di antaranya, merupakan angka pasien kasus aktif yang masih dirawat/diisolasi.

Kemudian 4.587 orang (bertambah 46 dibanding sebelumnya 4.541 orang) di antaranya, meninggal dunia, atau senilai 1,6 persen (sama seperti sebelumnya) dari total kasus positif.

Sementara, 265.369 orang di antaranya sembuh, atau meningkat 4.342 orang dari kumulasi total pasien sembuh sebelumnya sebanyak 261.027 orang.

Baca Juga: Epidemiolog: Vaksinasi Covid-19 Lansia di Atas 70 Tahun Tidak Meyakinkan

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU