> >

Ribut Partai Demokrat-Moeldoko Belum Reda, Kini Saling Sindir Kopi dan Kudeta Tengsin

Politik | 7 Februari 2021, 11:14 WIB
Kepala Staf Presiden Moeldoko memposting soal ngopi (sumber: instagram Moedoko)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Ribut-ribut antara Partai Demokrat dengan Kepala Staf Presiden Moeldoko belum mereda. Kini mereka saling sindir lewat media sosial.

Awalnya, Moeldoko memposting gambar sedang mengangkat cangkir dengan tulisan: "Aku ngopi-ngopi kenapa ada yang grogi."  Kemudian pada postingan kedua masih soal kopi dengan foto yang hampir sama, tulisannya: "Aku nambah kopi, ada yang semakin grogi" di akun instagram Moeldoko Kamis (4/2/2021).

Moeldoko kemudian memberikan narasi tentang kopi yang menurutnya sebagai cara untuk berkumpul dan ngobrol.

"Saat sekumpulan laki laki menikmati kopi, pembicaraan bisa melebar dari soal joke ringan, pekerjaan, sosial, seni, olahraga, bahkan politik. Setelah habis secangkir, kita bisa kembali ke pekerjaan masing-masing dimana semua sepakat "no hard feeling," tulisnya.

Baca Juga: Sekjen Demokrat Tetap Yakini Moeldoko Aktif Rancang Kudeta Terhadap AHY

Tidak hanya sampai di situ, dia juga melanjutnya manfaat kopi. "Ngopi membuka wawasan kita. Kenapa untuk ngopi saja, harus pakai lapor atau minta ijin. Toh menurut sebuah artikel di @natgeoindonesia “Minum Kopi Bermanfaat Bagi Pendengaran” a.k.a bisa mencegah gangguan pendengaran," katanya.

Dan dia melanjutkan, "Habis secangkir kopi, tak elok jika langsung pergi. Apalagi jika ada kawan yang baru bergabung, baiknya tambah secangkir lagi. Kalau kamu dengar ada yang melarang, agaknya kamu benar-benar butuh kopi. Konon kata ahli "Kopi bisa mencegah gangguan pendengaran", tulis mantan panglima TNI ini.

Moeldoko tidak menjelaskan maksud soal ngopi-ngopi ini. Namun banyak pihak menduga hal itu ditujukan kepada Partai Demokrat yang menudingnya di balik upaya kudeta partai di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono ini.

Baca Juga: Demokrat: Moeldoko Terlibat Aktif Kudeta PD, Jadi Bukan Masalah Internal

Tak mau kalah, anggota Partai Demokrat Rachlan Nashidik pun menanggapi postingan Moeldoko.

"Bukan grogi tapi geli. Orang lain ngopi pakai susu, Anda pakai bohong," tulis Rachland di akun Twitternya, @RachlandNashidik, Jumat, (5/2/2021).

Anggota Partai Demokrat yang lain Andi Arief bahkan menyebutnya "Kudeta tengsin". "Pelakunya sudah terifentifikasi jelas. Sekarang tergantung Pak Jokowi, apakah kantor kepresidenan akan terus terbebani sampai 2024 atau tidak. Jika tidak diberhentikan, saya khawatir masyarakat akan menuduh ada keterlibatan," cuitnya.
 

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU