> >

Reuters: Indonesia Setujui Pemberian Vaksin Buatan Sinovac Kepada Orang Lanjut Usia

Update corona | 6 Februari 2021, 22:14 WIB
Zelia de Carvalho Morley, seorang lansia di Brazil saat menerima suntikan dosis vaksin Sinovac di Brasil, Rabu (20/1). Pemerintah Indonesia sudah memberi persetujuan bagi vaksin buatan Sinovac Biotech untuk digunakan pada orang orang lanjut usia, demikian dilaporkan kantor berita Reuters pada Sabtu, (06/02/2021). Kabar itu didapat Reuters dari melihat surat Badan Pengawas Obat dan Makanan kepada mitra Sinovac di Indonesia, Bio Farma.  (Sumber: AP Photo / Bruna Prado)

Menurut lembar data dari BPOM tentang Vaksin CoronaVac buatan Sinovac, kelompok umur penerima vaksin tersebut dibagi menjadi dua;

Dewasa usia 18 - 59 tahun

  • Untuk situasi darurat, jadwal imunisasi adalah dua dosis dengan interval waktu dua minggu (hari 0 dan hari ke 14), dimana setiap dosis diberikan sebanyak 0,5 mL
  • Untuk situasi rutin, jadwal imunisasi adalah dua dosis dengan interval waktu 4 minggu (hari 0 dan hari 28), dimana setiap dosis diberikan sebanyak 0.5 mL

Lanjut Usia 60 tahun ke atas

  • Untuk imunisasi kepada kelompok lanjut usia, jadwal imunisasi adalah dua dosis dengan interval 4 minggu (hari 0 dan hari 28), dimana setiap dosis diberikan sebanyak 0.5 mL
  • Walau begitu lembar data itu menyebutkan, penelitian atas CoronaVac bagi penerima suntikan vaksin berusia diatas 70 tahun masih terbatas. Sementara Dosis Penguat (Booster Dose) belum ditentukan. 

Baca Juga: Pengiriman 140 Juta Vaksin Sinovac Rampung Juli 2021, Bio Farma: Dilakukan Secara Bertahap

Sinovac sendiri di China hari Sabtu (06/02/2021) mengatakan CoronaVac sudah mendapat persetujuan pemerintah China untuk digunakan pada masyarakat umum. 

Uji klinis tahap 1 dan 2 di China menunjukkan vaksin tersebut secara aman dapat memicu respon kekebalan tubuh pada peserta uji klinis yang berusia lanjut, namun Sinovac memberi peringatan bahwa data tingkat perlindungan vaksin bagi orang berusian 60 tahun ke atas dalam uji klinis tersebut adalah "terbatas"

Pandu Riono, seorang ahli epidemiologi di Universitas Indonesia seperti dikutip Reuters mengatakan "jika kita ingin membendung  jumlah rawat inap, kita harus mengejar imunisasi untuk orang tua."

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU