> >

Indeks Korupsi Indonesia Anjlok, Transparency International: Korupsi Membunuhmu

Politik | 28 Januari 2021, 19:20 WIB
Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menunjukkan barang bukti uang suap. (Sumber: Antara Foto/Indrianto Eko Suwarso/wsj.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Organisasi peneliti korupsi Transparency International baru merilis laporan soal Indeks Persepsi Korupsi (IPK) atau Corruption Perceptions Index (CPI) berbagai negara dunia pada 2020. Hasilnya, IPK Indonesia pada 2020 turun.

Skor Indonesia turun 3 poin. Namun, meski penurunan skor itu terlihat kecil, peringkat Indonesia jeblok.

Indonesia anjlok jauh dari peringkat 85 ke peringkat 102 dari 180 negara. Peringkat itu menempatkan Indonesia berada di posisi yang sama dengan Gambia di Afrika Barat.

Baca Juga: Dugaan Korupsi Benih Lobster KKP,  Duit Suap Dipakai Edhy Prabowo untuk Minum Wine

Pihak Transparency International menyebut, buruknya skor IPK ini berhubungan dengan kemampuan pemerintah menghadapi pandemi Covid-19.

“Singkatnya, kami menemukan bahwa korupsi itu membunuh. Tahun ini kami dapat melihat hubungan yang kuat antara kemampuan layanan kesehatan publik menghadapi pandemi dan level korupsi berbagai negara,” kata Direktur Pelaksana sementara Transparency International Daniel Eriksson, dikutip dari APNews.com.

Eriksson mengatakan, negara-negara di peringkat bawah indeks ini memiliki kesulitan lebih besar mengatasi krisis karena wabah Covid-19.

Ia memberi contoh, Bangladesh yang memiliki skor sekitar 20-in kesulitan menghadapi pandemi karena tingkat korupsi yang tinggi.

Baca Juga: Dugaan Korupsi Bansos di Kemensos Mulai Menyasar Elite PDIP

Sementara, Urugay yang bukan negara maju memiliki skor 70-an. Uruguay menghadapi pandemi Covid-19 dengan lebih baik.

Pernyataan Eriksson itu melengkapi temuan KPK soal korupsi bansos. Seperti diketahui, korupsi bantuan sosial yang melibatkan mantan Menteri Sosial Juliari Batubara merugikan negara sebesar Rp 31 miliar.

Temuan majalah Tempo bahkan menyebut, dua politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Herman Hery dan Ihsan Yunus terlibat dalam korupsi itu.

Penulis : Ahmad-Zuhad

Sumber : Kompas TV


TERBARU