Selain Ambroncius Nababan, Empat Tokoh Ini Pernah Mengeluarkan Pernyataan Rasis
Peristiwa | 27 Januari 2021, 14:52 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Projamin Ambroncius Nababan ditangkap tim penyidik Siber Bareskrim Polri, Selasa (26/1/2021) malam. Ia menjadi tersangka dalam kasus rasisme terhadap mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai.
Penangkapan ini terkait unggahan di akun Facebook Ambroncius Nababan yang menyandingkan foto Natalius dengan foto gorila.
Baca Juga: Natalius Pigai Tanggapi Ambroncius Nababan yang Ditangkap dan Diperiksa Polisi Bareskrim
"Edodoeee pace. Vaksin ko bukan sinovac pace tapi ko pu sodara bilang vaksin rabies. Sa setuju pace," tulis Ambroncius dalam unggahan itu.
Kasus rasisme terhadap Natalius Pigai dan warga asal Papua ini bukan kali ini saja terjadi. Beberapa tokoh tersangkut dugaan rasisme. Tak semuanya berlanjut ke tahap penyidikan polisi.
Berikut ini nama-nama tokoh yang pernah mengeluarkan pernyataan bernada rasis.
1. Yusuf Leonard Henuk
Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU) Professor Yusuf Leonard Henuk belakangan menjadi bahan perbincangan. Ia tak diperbincangkan terkait prestasinya, tetapi terkait cuitan di akun Twitter-nya.
Dalam akun @ProfYLH, ia mengunggah tangkapan berita terkait Natalius Pigai dan menyandingkannya dengan foto monyet sedang bercermin.
Baca Juga: Mahfud MD Kritik Hinaan Rasialisme Pada Natalius Pigai
“Pace @NataliusPigai2 beta mau suruh ko pergi ke cermin lalu coba bertanya pada diri ko:"Memangnya @NataliusPigai2 punya kapasitas di negeri ini?".Pasti ko berani buktikan ke @edo751945 & membantah pernyataan @ruhutsitompul yang tentu dapat dianggap salah," tulis Yusuf.
Ia juga pernah menyebut “semua orang Papua Bodoh” karena membela pengacara yang buron Veronica Koman.
Kuasa hukum Yusuf, Rinto Maha membantah tuduhan rasisme itu. Rinto menyebut, kata-kata Yusuf adalah kritik dan bukan pernyataan rasis.
2. Tri Susanti
Pada 2019 polisi menetapkan Tri Susanti sebagai tersangka kasus ujaran kebencian dan penyebaran berita bohong. Karena ujaran itu, massa dari berbagai ormas berkumpul mengepung asrama mahasiswa Papua di Surabaya.
Penulis : Ahmad-Zuhad
Sumber : Kompas TV