> >

Sistem Testing Corona Indonesia Salah, Epidemiolog: Jika Tak Diperbaiki, Pandemi Makin Buruk

Update corona | 23 Januari 2021, 18:14 WIB
Ilustrasi: petugas Satgas Covid-19 Kalbar sedang melakukan tes swab terhadap penumpang maskapai penerbangan Batik Air, di Bandara Internasional Supadio Pontianak (Sumber: Tribun Pontianak)

KOMPAS.TV - Epidemiolog Indonesia di Griffith University Australia, Dicky Budiman mengingatkan soal sistem testing Covid-19 di Indonesia yang selama ini dianggap salah.

Menurut dia, jika tidak segera diperbaiki maka pandemi corona di Indonesia bisa semakin memburuk.

"Saya sudah ingatkan sejak awal pandemi, " kata Dicky sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Jumat (22/1/2021).

Baca Juga: Menkes: Cara Testing Covid-19 di Indonesia Salah dan Tidak Efektif

Menurut Dicky, tidak masalah melakukan testing sebelum berpergian, tetapi sebaiknya testing yang dilakukan untuk melengkapi syarat perjalanan atau kunjungan seperti itu, tidak dimasukkan dalam laporan penghitungan data.

Seharusnya data laporan adalah input hasil dari testing pada orang suspek karena kontak erat dengan pasien positif terinfeksi, serta orang bergejala, dan reaktif pada tes rapid.

"Intervensi testing merupakan program utama dan penting dalam merespons suatu pandemi, termasuk Covid-19. Berawal dan berakhirnya suatu pandemi ditentukan oleh testing, " jeas Dicky.

Oleh karena itu, sistematika ataupun mekanisme testing Covid-19 di Indonesia harusnya segera diperbaiki.

"Kalau tidak segera cepat diubah, kita saat ini sudah di kondisi sangat serius, ya tentu memerlukan intervensi cepat, respons cepat," ujarnya.

Ia menambahkan, alasan lain intervensi perbaikan sistem testing Covid-19 di Indonesia harus cepat dilakukan, karena kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini sudah tidak terkendali, meskipun program vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah mulai berjalan.

"Itu sudah jelas dari tes positive rate, itu situasinya tidak terkendali yang artinya kita enggak bisa berlama-lama lagi, kan kematian sudah banyak," jelasnya.

Dicky menjelaskan, angka kematian yang sudah mencapai sekitar 300 atau lebih per hari dalam catatan resmi pemerintah, turut menandakan situasi pandemi Covid-19 saat ini semakin parah dan tidak terkendali.

Baca Juga: Tanggapan KPU Soal Rencana Menkes Budi Gunadi Pakai Data Pemilih

Penulis : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU





A PHP Error was encountered

Severity: Core Warning

Message: PHP Startup: Unable to load dynamic library 'newrelic.so' (tried: /usr/lib64/php/modules/newrelic.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so: cannot open shared object file: No such file or directory), /usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so: cannot open shared object file: No such file or directory))

Filename: Unknown

Line Number: 0

Backtrace: