Dipindah ke Komisi VII DPR, Ribka Tjiptaning: Lucu, 17 Tahun Urus Orang Sakit, Sekarang Urus Minyak
Peristiwa | 19 Januari 2021, 19:42 WIBMantan Ketua Komisi IX ini pun mengaku siap membayar denda ketimbang harus menerima vaksin Covid-19.
Hal itu andai Pemprov DKI Jakarta menjatuhkan sanksi kepada dirinya, termasuk anak dan cucunya gara-gara menolak vaksin.
"Mendingan gua bayar. Jual mobil enggak apa-apa," ujarnya.
Menurut Ribka Tjiptaning, vaksin tidak boleh dipaksakan kepada masyarakat. Sebab, jika dipaksakan berarti melanggar HAM.
Baca Juga: Politikus PDIP Ribka Tjiptaning Digeser Ke Komisi VII, Ini Pernyataanya yang Menohok
Selain itu, Ribka juga mempertanyakan rencana vaksinasi gratis yang dicanangkan oleh pemerintah. Menurut dia vaksinasi itu dinilainya tidak jelas.
Sebab, dari keempat vaksin yang tersedia, semuanya ada harganya.
"Harganya kan macam-macam. Buat orang miskin pasti dikasih yang paling murah," katanya.
Pernyataan Ribka Tjiptaning tersebut kemudian viral setelah diunggah ke media sosial dan tersebar di sejumlah grup Whatsapp.
Baca Juga: Selain Ribka, Fraksi PDIP Juga Menggeser Empat Anggotanya di DPR
Setelah kejadian itu, fraksi PDIP bereaksi tegas. Ribka Tjiptaning akhirnya dipindahkan ke Komisi VII DPR. Ribka mengaku tak tahu sebab dirinya dipindahkan.
"Tidak tahu sebabnya, tanya ke pimpinan fraksi," kata Ribka saat dihubungi di Jakarta, Selasa (19/1/2021), dikutip dari Tribunnews.com.
Adapun ruang lingkup tugas Komisi VII DPR berbeda jauh dengan latar belakangnya sebagai dokter. Sekian tahun di Komisi IX, ia terbiasa menangani persoalan-persoalan kesehatan.
Namun, Ribka tidak ingin persoalan pemindahan tugas ke Komisi VII sebagai beban.
Baca Juga: Dipindah ke Komisi VII DPR RI, Ribka Tjiptaning Sempat Dimarahi Sekjen PDIP Usai Menolak Vaksinasi
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV