> >

Hari Ini Perpanjangan Pencarian Jatuhnya Sriwijaya Air Dimulai, Begini Pembagian Tim dan Kerjanya

Peristiwa | 19 Januari 2021, 06:40 WIB
Kapala Basarnas Marsdya TNI (Purn) Bagus Puruhito bersama tim SAR gabungan saat menggelar konferensi pers di Posko Terpadu JICT 2 Tanjung Priok, Minggu (10/1/2021) malam. (Sumber: Humas Basarnas)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Basarnas (Kabasarnas) Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito menyampaikan rencana operasi pencarian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hari ini, Selasa (19/1/2021).

Baca Juga: Kabasarnas Perpanjang Lagi Operasi SAR Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

"Pada hari ke-11 pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ini area permukaan terbagi dalam 6 sektor, bawah air 4 sektor, dan penyisiran di sepanjang garis pantai dengan mengerahkan para nelayan," ujar Kabasarnas Bagus Puruhito, di Posko Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/1/2021).
 
Adapun untuk operasi pencarian malam hari, Basarnas masih mengandalkan operasional KRI Rigel TNI AL, KR Baruna Jaya BPPT, KN Ara Kemenkomarves, dan KN SAR Wisnu Basarnas.

Masing-masing itu dilengkapi peralatan bawah air (underwater) seperti Multibeam Echosounder, Scan Side Sonar, Remotely Operated Vehicle (ROV), dan Ultra Short Base Line (USBL) transponder. 

"Kapal-kapal tersebut menyisir 4 sektor," tutur Bagus.

Pada penyisiran tersebut, ROV masing-masing kapal akan mengirimkan citra. 

Jika citra itu masuk dalam obyek pencarian maka akan diberi marking (tanda) koordinat. 

Koordinat-koordinat itulah yang selanjutnya dicari dan dievakuasi oleh tim penyelam keesokan harinya. 

Area pencarian bawah laut oleh tim penyelam juga telah dipersempit dan difokuskan pada posisi koordinat jatuhnya pesawat. 

"Tim selam juga dibagi menjadi 4 sektor area," kata Bagus.

Menurutnya, masing-masing sektor luas areanya 15 meter persegi dengan kedalaman air 16,4 meter.

Pembagian sektor 1 oleh Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair). 

Sektor 2 oleh Detasemen Jalamangkara (Denjaka) dan Pengintaian Amfibi (Taifib). 

Sektor 3 oleh Basarnas Special Froup (BSG), Polisi, Bea Cukai, Bakamla, Possi, Indonesia Diver Rescue Team (IDRT) dan Potensi SAR lainnya. 

Sedangkan sektor 4 oleh Kopaska (Komando Pasukan Katak).

Bagus menjelaskan, mereka itu melakukan penyelaman untuk mencari human body remains, material pesawat, dan memori Cockpit Voice Recorder (CVR) pada point-point yang telah diberi marking ROV.
 
Terkait pencarian memori CVR, tim penyelam masih melakukan pencarian secara manual atau konvensional. 

Baca Juga: Kepingan Pelindung CVR Sriwijaya Air Ditemukan, Pencarian Diperpanjang 3 Hari

Dengan kondisi bawah laut yang banyak terdapat serpihan pesawat dan berlumpur dan arus bawah air, para penyelam cukup kesulitan dan membutuhkan waktu relatif lama.

"Ya, karena dua pinger atau underwater locator beacon (ULB) CVR tersebut sudah terlepas dan telah ditemukan bersamaan dengan penemuan Flight Data Recorder (FDR). Sementara temuan terakhir tim penyelam merupakan casing atau bungkus CVR," katanya.

Data itu sangat diperlukan oleh tim KNKT karena memori tersebut menyimpan semua percakapan terakhir pilot dan crew pesawat Sriwijaya SJ-182 untuk mengungkap jatuhnya pesawat naas tersebut. 

“Operasi ini kami laksanakan 24 jam, siang dan malam hari,” ungkap Bagus.

Penulis : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU