Mengenang Momen Mengharukan saat Syekh Ali Jaber Mencium Kaki Bocah Seorang Hafiz
Agama | 14 Januari 2021, 11:18 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Kabar duka datang dari Syekh Ali Jaber yang meninggal dunia di RS Yarsi Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2021) pukul 08.30 WIB.
Pendakwah sekaligus juri pada acara Hafiz Indonesia meninggalkan begitu banyak momen, salah satunya momen saat dirinya mencium kaki seorang bocah penghafal Al-Qur’an (hafiz).
Momen tersebut terjadi pada 12 Mei 2019 lalu.
Bocah penghafal Al-Qur’an yang bernama Muhammad Naja Hudia Afifurrohman atau akrab disapa Naja ini merupakan salah satu peserta di Hafiz Indonesia 2019.
Baca Juga: Sosok Syekh Ali Jaber, Sang Pendakwah Lembut
Tak seperti anak-anak yang lain, Naja menderita cerebral palsy atau lumpuh otak sejak dirinya masih bayi.
Meski demikian, hal tersebut tidak menyurutkan Naja untuk berlatih menghafalkan Al-Qur’an. Penampilannya di Hafiz Indonesia 2019 bahkan memukau para juri karena bisa menebak halaman dan letak baris ayat yang disebutkan.
Kemampuan Naja yang istimewa ini kemudian membuat Syeh Ali Jaber tak segan untuk mencium tangan, kepala dan kaki bocah hafiz tersebut.
“Subhanallah. Perhatikan Syekh Ali sampai mengecup kakinya. Coba siapa di antara kita yang bisa kakinya dikecup oleh Syekh Ali. Ini semua karena Al-Qurán,” ujar Ustaz Amir Faishol yang menyaksikan momen tersebut, seperti dikutip dari kanal YouTube RCTI-ENTERTAINMENT, Kamis (14/1/2021).
Melansir dari kanal YouTube deHakim, Syekh Ali Jaber pun mengungkapkan alasannya mencium kaki bocah penghafal Al-Qur’an.
Menurutnya, tubuh Naja sudah terisi dengan Al-Qur’an sehingga pantas untuk dimuliakan.
“Karena saya ingat Rasulullah. Saking mulianya dengan Al-Qur’an, beliau seperti Qur’an berjalan. Jadi anak seperti ini dia seluruh tubuhnya itu sudah terisi dengan Al-Qur’an. Oleh karena itu pantas saya muliakan kakinya,” papar Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber juga mengatakan bahwa Naja jauh lebih hebat dari dirinya.
“Dan dia jauh lebih hebat dari saya," tegasnya.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV