> >

KNKT bersama Sriwijaya Air Temui Keluarga Penumpang dan Awak Pesawat SJ 182

Sosial | 13 Januari 2021, 20:03 WIB
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama Sriwijaya Air menemui keluarga penumpang dan awak pesawat SJ-182, pada Selasa (12/1/2021). (Sumber: Dok Sriwijaya Air/Basarnas)

JAKARTAA, KOMPAS.TV - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama Sriwijaya Air menemui keluarga penumpang dan awak pesawat SJ-182, pada Selasa (12/1/2021). 

Pertemuan itu untuk menginformasikan perkembangan proses investigasi penyebab terjadinya musibah kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Baca Juga: Mensos Risma akan Beri Santunan Rp 15 Juta untuk Keluarga Korban Sriwijaya Air

Dalam pertemuan tersebut, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono memohon keluarga penumpang dan awak SJ-182 untuk tidak begitu saja mempercayai analisa yang beredar di media sosial.
 
"Data-data yang beredar (luas di medsos) harus divalidasi, harus dicek sumber dan kebenarannya. Data yang beredar belumlah divalidasi. KNKT hanya akan memberikan pernyataan berdasarkan hasil pemeriksaan Black Box," ujar Soerjanto. 

Ketua KNKT mencontohkan, soal kecepatan pesawat dalam 1 detik berubah menjadi 50 knot. Hal ini tidaklah benar. "Bahkan mobil balap saja tidak secepat itu," ucapnya.

Soerjanto mengimbau, agar spekulasi-spekulasi semacam itu tidak perlu disebarluaskan karena tidak benar.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Sub Komite IK Penerbangan KNKT, Nurcahyo Utomo menegaskan, pihaknya akan membuat laporan yang detail dan menyeluruh, setelah proses investigasi benar-benar selesai dilakukan.

"Kami akan menghadirkan laporan awal investigasi dalam waktu 30 hari," katanya.

Menurut Nurcahyo, KNKT punya kewajiban sesuai dengan ketentuan internasional guna memberi laporan awal kepada publik selambat-lambatnya 30 hari, sejak kecelakaan terjadi. 

"Namun dalam 30 hari itu, mungkin belum termasuk analisa KNKT, karena butuh waktu untuk mengungkap penyebabnya seperti apa, masalahnya di mana, atau pemeliharaannya bagaimana, semua pasti akan diungkapkan,” kata Nurcahyo.

Penulis : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU