Setelah FDR Black Box, Panglima TNI Yakin Tim Gabungan Segera Temukan CVR Kotak Hitam
Peristiwa | 12 Januari 2021, 20:48 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah berhasil mengangkat perangkat flight data recorder (FDR) hingga ke daratan di Pelabuhan JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, tim gabungan diyakini akan segera menemukan cockpit voicer recorder (CVR) kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Baca Juga: Serah Terima Kotak Hitam FDR dari Tim Penyelamat kepada KNKT
Hal itu sebagaimana disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam konferensi pers, Selasa (12/1/2021) petang.
"Kami meyakini semua bahwa karena cockpit voice recorder akan ditemukan sekitar itu, maka dengan keyakinan tinggi, cockpit voice recorder juga akan segera ditemukan," ujar Panglima TNI.
Panglima TNI pun berharap petugas gabungan dapat segera menemukan CVR.
"Mudah-mudahan yang menjadi target kita bisa segera terealisasi," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, kotak hitam terdiri dari dua perangkat, yakni CVR atau yang dikenal perangkat percakapan dalam kokpit pesawat dan FDR yang berisikan rekaman data penerbangan.
Temuan CVR pun diharapkan segera teralisasi karena dua perangkat dari kotak hitam itu krusial untuk menjadi bahan identifikasi pihak terkait guna mengetahui penyebab jatuhnya Sriwijaya Air.
Panglima TNI menjelaskan, temuan perangkat flight data recorder (FDR) yang menjadi bagian dari black box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono semula dilaporkan sudah ditemukan tim penyelam sekitar pukul 14.00 WIB.
Namun, setelah diangkat ke permukaan, ternyata penemuan awal tersebut baru berupa pecahan perangkat FDR.
Seketika, Panglima TNI pun memerintahkan agar KSAL kembali melakukan pencarian terhadap bagian kotak hitam itu.
"Saya sampaikan kepada KSAL agar terus dicari FDR yang kemungkinan besar masih di wilayah yang menjadi perkiraan sebelumnya," ujar Panglima TNI dalam konferensi pers, Selasa (12/1/2021) petang.
Setelah dikeluarkannya instruksi pencarian lanjutan, tim penyelam kemudian bergegas kembali melakukan operasi pencarian di sekitar titik temuan awal.
Tak kurang dari tiga jam berikutnya, usaha petugas pun membuahkan hasil, dan FDR yang dicari akhirnya ditemukan.
"Pukul 16.40, KSAL melaporkan kembali bahwa FDR sudah ditemukan," tutur Panglima TNI.
Namun demikian, tim SAR gabungan tidak berhenti sampai di sini.
Mereka bersama-sama masih mempunyai tugas berikutnya, yakni melakukan pencarian terhadap perangkat cockpit voice recorder (CVR).
Sebab, sebagaimana diketahui, kotak hitam terdiri dari dua perangkat, yakni CVR atau yang dikenal perangkat percakapan dalam kokpit pesawat dan FDR yang berisikan rekaman data penerbangan.
Baca Juga: FDR Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan, Begini Kronologinya
"Kami meyakini semua bahwa karena cockpit voice recorder akan ditemukan (di lokasi) sekitar itu, maka dengan keyakinan tinggi, cockpit voice recorder juga akan segera ditemukan," kata Hadi Tjahjanto.
Sejak evakuasi hari pertama, petugas mulai mendapatkan serpihan pesawat dan bagian tubuh korban.
Terdapat puluhan armada yang dikerahkan dengan rincian 54 kapal, 13 pesawat maupun helikopter, 20 jetski, 20 ambulance, dan 3.600 personel gabungan.
Adapun pesawat dengan kode PK-CLC ini ditenagai dua mesin CFM56-3C1 besutan CFMI, sebuah perusahaan milik bersama Safran Aircraft Engine dari Perancis dan GE Aviation dari Amerika Serikat.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak tersebut jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, pada Sabtu (9/1/2021), sekitar pukul 14.40 WIB.
Saat itu, pesawat tengah mengangkut 62 orang yang terdiri dari enam kru aktif, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Penulis : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV