Ini Perbedaan Nyeri Otot Gejala Covid-19 dan Nyeri Otot Biasa
Kesehatan | 10 Januari 2021, 20:56 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Masyarakat perlu mengetahui apa saja gejala Covid-19 pada tubuh dan penting untuk membedakan sakit biasa dengan gejala dari virus corona. Lima gejala tersebut adalah tubuh menggigil, sakit kepala, sakit tenggorokan, kehilangan indra penciuman, dan nyeri otot.
Pada umumnya, nyeri otot bisa terjadi pada siapa saja mulai dari remaja hingga lansia. Salah satu penyebab dari nyeri otot ini adalah kelelahan akibat olahraga ataupun aktivitas yang berat.
Nyeri otot biasa yang disebabkan oleh olahraga atau aktivitas yang berat dapat sembuh dengan jangka waktu 2 hingga 3 hari.
Pengobatannya juga cukup mudah dengan mengkompres air dingin, peregangan secara ringan, atau dipijat secara perlahan.
Baca Juga: Tampak Mirip, Begini Cara Bedakan Gejala Covid-19 dengan Pilek dan Flu Biasa
Nyeri otot yang merupakan gejala Covid-19 karena terkena infeksi virus akan sembuh dalam waktu yang lama, bisa sepekan bahkan berbulan-bulan. Penanganannya juga harus secara medis dan membutuhkan obat untuk meredakan nyeri tersebu
Memang nyeri otot dapat dikatakan sebagai gejala Covid-19, namun lebih jarang ditemukan pada pasien dibandingan dengan gejala yang lainnya.
"Secara umum, virus corona, seperti virus lainnya, dapat menyebabkan peradangan pada jaringan otot," kata Amir Barzin, DO, MS, komandan insiden untuk Pusat Diagnostik Pernafasan di Pusat Medis UNC di Chapel Hill.
Baca Juga: Mengenali Perbedaan Gejala Tipes dan Covid-19
Dr. Barzin menjelaskan bahwa nyeri otot akibat infeksi virus disebabkan oleh kerusakan serat otot karena virus itu sendiri. Covid-19 memicu respons peradangan di dalam tubuh melalui sitokin inflamasi yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan otot.
Charles Odonkor, MD, ahli fisioterapi dan spesialis pengobatan nyeri dari Yale Medicine mengungkapkan bahwa penyembuhan nyeri otot akibat COVID-19 memerlukan asetaminofen dan ibuprofen, serta bed rest untuk jangka waktu yang cukup lama.
Penulis : Dian-Septina
Sumber : Kompas TV