> >

Pengamat: Mensos Risma Tak Perlu Blusukan, Itu Tugas Kepala Daerah, Urus Data Orang Miskin Saja

Sosial | 8 Januari 2021, 00:15 WIB
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini alias Risma dibantu petugas menapaki tangga turun ke bantaran Kali Ciliwung, Jakarta, untuk menyapa dan berbincang dengan gelandangan dan pemulung, Senin (28/12/2020). (Sumber: Kemensos)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Aksi Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma) yang blusukan ke beberapa tempat di Kota Jakarta dianggap sebagai langkah yang tidak tepat.

"Terkait dengan kegiatan Mensos blusukan ke daerah-daerah Jakarta menurut saya itu suatu langkah yang tidak perlu," kata pengamat kebijakan publik Agus Pambagio kepada Jurnalis Kompas TV Agi Kurniasandi, Kamis (7/1/2021).

Karena menurut Agus, aksi blusukan yang dilakukan Risma itu seharusnya dilakukan dan menjadi tugas kepala daerah. Sementara Risma yang kini telah menjadi Menteri Sosial bertugas pada sisi kebijakan.

Agus menyarankan, tugas yang jauh lebih penting yang harus dilakukan Risma saat ini adalah membereskan data orang miskin.

Baca Juga: Hasil Blusukan Risma, 22 PMKS Jalani Pelatihan di Balai Rehabilitasi

Sampai saat ini data orang miskin masih amburadul. Hal ini, kata Agus, merupakan lahan korupsi.

Agus mencontohkan data yang ada di wilayah tempat tinggalnya.

"Di RW saya, tahun lalu waktu bansos, kami bekerja keras untuk data ulang dan dikirimkan ke Mensos. Tapi nyatanya data Kemensos masih menggunakan data tahun 2015. Ini menjadi persoalan di lapangan," papar Agus.

Selain itu, bantuan tunai Rp300 ribu yang ditujukan untuk warga miskin juga tidak merata.

"Itu semua tugas Mensos. Membereskan data yang ada. Mungkin bisa koordinasi dengan Bappenas," ucap Agus.

Baca Juga: Rocky Gerung Sindir Risma yang Kerap Blusukan: Jadi Ada Pengumpul Pengemis Sekarang di Jakarta

Tugas penting lainnya yang harus dilakukan Risma, kata Agus, adalah me-reshuffle Eselon I di Kementerian Sosial.

"Coba direposisi. Saya curiga, data-data dari Eselon I itu bukan data riil yang diverifikasi Kemensos. Jadi tingkat korupsinya diselidiki," kata Agus.

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU