Munarman soal Intel Jerman hingga Singgung Penembakan 6 Laskar FPI Skandal Dunia
Peristiwa | 30 Desember 2020, 07:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman menanggapi pernyataan Legislator Nasdem yang menyebut staf kedutaan besar yang ke markas FPI merupakan intelijen Jerman.
Munarman mengatakan, jika memang staf kedubes Jerman tersebut mata-mata, maka kasus penembakan 6 laskar FPI sudah jadi skandal dunia intelijen skala internasional.
"Dunia internasional mencium ada yang tidak beres dari sudut pandang dan kacamata intelijen," katanya saat dihubungi, Selasa (29/12/2020), sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com.
Baca Juga: Intel Jerman Datangi Markas FPI, Munarman: Dunia Internasional Mencium Ada yang Tak Beres
Munarman menyebut bahwa hal itu bukan sekadar masalah politik.
Ada yang lebih serius dan bisa berdampak pada reputasi atas standar Hak Asasi Manusia yang rendah terhadap Indonesia dan akan menjadi perbincangan di dunia intelijen internasional.
"Sebab dalam perspektif dunia intelijen, ada fatsoen, keberadaan aparat keamanan negara adalah untuk menangkal bahaya terhadap negara, bukan untuk membunuh warga negara sendiri," lanjutnya.
Lebih lanjut, Munarman mengatakan hal ini justru membuktikan bahwa dunia internasional sesungguhnya sudah tahu kejadian sesungguhnya.
"Oleh karenanya yang diturunkan adalah orang yang punya kemampuan investigasi, bukan diplomat politik untuk mencampuri urusan dalam negeri Indonesia," pungkas Munarman.
Baca Juga: Menlu: Staf Kedubes Jerman yang ke FPI Tidak Boleh Masuk Indonesia Lagi
Intel Jerman Datangi Markas FPI
Sebelumnya, legislator Partai Nasdem Muhammad Farhan, bicara mengenai status staf Kedubes Jerman yang mendatangi markas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat (Jakpus).
"Ternyata dia bukan diplomat, namanya Suzanne Hol, dan setelah diselidiki lewat beberapa sumber, dia ternyata bukan sebagai pegawai di Kementerian Luar Negeri Jerman.
Tetapi ternyata dia adalah tercatat sebagai pegawai Badan Intelijen Jerman, BND (Bundesnachrichtendienst)" kata Farhan saat dihubungi, Senin (28/12/2020).
Politikus Partai Nasdem itu mengaku mendapat informasi tersebut dari sumber pribadi.
"Kan kita ini juga harus melengkapi diri dengan berbagai macam sumber informasi gitu. Anda bisa, gini, Anda bisa cek ke Dirjen Imigrasi, cek aja, keberangkatan dia tanggal berapa kembali ke Jerman. Namanya siapa, pasti paspornya tercatat," sambungnya.
"Ditanya dulu ke Kedubes Jerman, tanggal berapa dia balik keluar dari Indonesia, lalu cek ke imigrasi tanggal berapa dia keluar karena walaupun dia memegang paspor diplomat, pasti tercatat dong," imbuhnya.
Baca Juga: Pemerintah Jerman Minta Maaf Soal Staf Kedubes Datang ke Markas FPI
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV