Viral Tambal Ban Pakai Tepung, Produsen Ban Tak Bisa Komentar: Belum Ada Kajian Ilmiahnya
Viral | 29 Desember 2020, 22:43 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Video yang memperlihatkan tukang tambal ban memberikan tepung di bagian dalam ban sepeda motor viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @agoez_bandz4 tersebut, narasi di dalam video menyebut fungsi tepung berkhasiat seperti cairan anti bocor di pasaran.
Baca Juga: Viral! Skandal Mesum Perawat dan Pasien Covid-19 di Wisma Atlet
"Kok pakai tepung? Kok baru tahu. Katanya sama kek cairan ban tubless. Alhasil emang benar si abang. Di tanya belajar dari mana? Abangnya cuman ketawa. The best lah si abang," tulis narasi video tersebut dikutip Selasa (29/12/2020).
Lantas apakah benar tepung yang disinyalir tepung tapioka tersebut benar bisa menambal ban tubeless?
Ketika ditanyakan kepada Dodiyanto, Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, produsen ban IRC, dirinya enggan memberikan komentar karena belum ada penelitiannya.
"No comment itu. Belum ada kajian ilmiahnya," kata Dodiyanto sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Tukang Tambal Ban Jadi Bandar Sabu
Tambal Ban Tubeless
Ada dua teknik tambal ban, khususnya ban tubeless yakni string atau model tusuk dan tip top yang aplikasinya seperti plester.
Saat ini yang paling banyak ditemui di tukang tambal ban pinggir jalan yakni model tusuk dan sumpal. Tapi tambal ban sepeti ini disebut bisa membuat ban rusak.
Jimmy Handoyo, Technical Service & Development Dept. Head PT Suryaraya Rubberindo Industries produsen ban FDR, mengatakan, komponen nylon di dalam ban bisa putus jika ditusuknya tidak pas.
"Sehingga, hal ini bisa merusak konstruksi ban. Bisa mengakibatkan ban menjadi benjol," ujar Jimmy, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Menurut Jimmy, cara yang paling direkomendasikan adalah tip top.
Baca Juga: Video Viral Pemakaman Habib Hasan Assegaf Diselidiki Polisi
Cairan Antibocor
Di sisi lain, On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk, Zulpata Zainal, mengatakan, boleh saja menggunakan cairan anti bocor selama cara pakainya benar.
“Misal setelah diisi cairan, kendaraan harus dijalankan dalam jarak tertentu, sehingga cairan merata keseluruh bagian dalam ban dan menempel dengan sempurna,” ujar Zulpata kepada Kompas.com.
Menurut Zulpata, penggunaan carian yang tidak benar bisa mengganggu kinerja ban. Ini karena ada objek lain yang masuk kedalam ban, dalam hal ini objek yang dimaksud adalah gel.
“Kalau tidak diikuti dengan cara yang benar akan terjadi gumpalan di satu sisi. Akhirnya akan menyebabkan getaran atau vibrasi ketika ban dijalankan,” katanya.
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV