> >

Jakarta Kembali Tembus Kasus Harian Covid-19 hingga di Atas 2.000

Update corona | 27 Desember 2020, 07:00 WIB
Ilustrasi: ancaman virus corona (covid-19) dengan mikro droplet (Sumber: Pixabay)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Untuk mendiagnosis kasus baru, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, sebanyak 11.871 orang dites PCR, Sabtu (26/2/2020).

Baca Juga: Kabar Baik, Kota Salatiga Catatkan Rekor Harian Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 Tertinggi

"Namun, total penambahan kasus positif sebanyak 2.058 kasus, lantaran terdapat akumulasi data sebanyak 199 kasus dari 1 laboratorium RS BUMN, tanggal 24 Desember 2020 yang baru dilaporkan," kata Dwi dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/12/2020).

Hasilnya, ada 1.859 yang dinyatakan positif Covid-19. 

Kasus harian Covid-19 di Jakarta kembali menembus angka di atas 2.000 pada Sabtu kemarin.

Dwi memastikan Pemprov DKI Jakarta terus memasifkan tes PCR untuk menemukan kasus baru secara cepat, agar dapat segera melakukan tindakan isolasi/perawatan secara tepat. 

Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 191.008. 

Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 97.372. 

Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta per hari ini turun sebanyak 513 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 13.949 (orang yang masih dirawat/isolasi). 

Sedangkan jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari kemarin sebanyak 173.929 kasus. 

Dari jumlah total kasus tersebut, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 156.798 dengan tingkat kesembuhan 90,2 persen. 

Sementara itu, 3.182 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,8 persen. 

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 11,1 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 8,6 persen. 

Adapun WHO menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen. 

Sebelumnya, Jumat kemarin juga tercatat penambahan kasus sebesar 2.096. 

Angka tersebut merupakan catatan penambahan kasus harian tertinggi sejak laporan kasus Covid-19 pertama pada Maret 2020 lalu.

Sebelumnya diberitakan, perlu diwaspadai prediksi akan kembali terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 di Indonesia memasuki awal tahun 2021 mendatang.

Prediksi itu sebagaimana disampaikan pakar atau ahli epidemiologi Indonesia dari Universitas Griffith di Australia Dicky Budiman.

Baca Juga: 3 Persen Calon Penumpang Garuda Indonesia Minta Refund Tiket Saat Diberlakukan Rapid Test Antigen

Ia mengatakan hal itu terlihat dari berbagai indikator terkait Covid-19 di Indonesia yang kian mengalami kenaikan. 

"Jadi artinya ini ada sinyal serius seperti indikator angka kematian, angka hunian rumah sakit, kasus harian, tes positivity rate ini semua meningkat," kata Dicky kepada Kompas.com, Sabtu (26/12/2020). 

"Memasuki di tahun 2021 awal ini, akan memasuki masa yang sangat harus kita waspadai. Dan ada potensi ledakan kasus," ujar dia. 

Dicky tidak menyebut spesifik penyebab potensi ledakan kasus tersebut. 

Ia hanya mengatakan kondisi Indonesia saat ini sudah dalam kondisi kritis. 

Oleh karena itu, Dicky menyarankan pemerintah untuk memasifkan program tracing, testing, and treatment (3T) dan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan. 

Protokol kesehatan yang dimaksud adalah memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M). 

Penulis : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU